Chapter 4 – Kekuatan Peri

Aku menghirup udara hutan di pagi hari.

“Ini terasa sangat menyegarkan~” – Ruri

[Menyegarkan~]

[kan~]

Para peri di sekitarku menirukan tindakanku.

Ini sudah beberapa hari sejak aku mulai tinggal dengan Chelsea. Meskipun aku merasa sedih oleh kenyataan tidak bisa kembali ku rumah lamaku, aku sejujurnya mulai menikmati hari-hariku ini –tanpa-  Asahi.

Aku diberikan sebuah ruang kosong sebagai milikku di rumah luas ini. Dengan banyaknya kamar dan ukuran rumah ini sendiri, sulit untuk membayangkan hanya satu orang yang tinggal di dalamnya.

Kehidupanku di sini terisi oleh kejutan-kejutan.

Aku benar-benar kagum pada cara sihir dieksekusi di dunia ini. Tidak dengan cara yang baik.

Metode biasa untuk meminjam kekuatan peri adalah dengan membayangkan hasil yang kau inginkan di kepalamu dan dengan rendah, berdoa pada peri.

Ini mungkin bodohnya terdengar mudah, tapi tidak ada jaminan bahwa hasil sihir akan jadi sama seperti yang dibayangkan pengguna sihir.  Kapasitas sihir dan gelombang panjang pengguna dengan besar mempengaruhi hasil.

Kau bisa mengatakan bahwa ini semua tergantung apakah para peri menyukai gelombang panjangmu atau tidak.

Ketika kita berada pada topik tentang gelombang panjangku, bahkan tampaknya bahwa peri yang terikat dengan Chelsea sangat menyukainya bahwa mereka akan melakukan apapun yang kuminta pada mereka.

Bisa dimaklumi, Chelsea memakiku karena memiliki ‘kekuatan sihir terlalu kuat’ dan memerintahkanku untuk menekan jumlah kekuatan yang kugunakan.

Setelah diberitahu bahwa ‘Belajar mengendalikan kekuatanmu adalah bagian dari latihanmu’, aku terus melatih diriku untuk menggunakan sihir yang tidak akan merusak sekelilingku.

Mulanya, aku tidak yakin apa itu sebenarnya ‘sihir’. Tapi setelah menggunakannya sebentar, aku perlahan mulai ‘merasakan’ sensasi aneh dari sesuatu yang mengalir keluar dai tubuhku setiap kali menggunakan sihir. Aku bisa menghubungkan sensasi itu nanti sebagai aliran kekuatan yang keluar dari tubuhku.

Awalnya, kapanpun aku mencoba untuk ‘membatasi kekuatan sihirku’, ada gangguan karena gagal melakukannya. Namun, begitu aku terbiasa untuk mengalirkan kekuatan sihir denganku, aku bisa mengendalikan output kekuatan tanpa kegagalan.

Banyak hal berubah secara dramatis setelah itu.

Terutama tugasku membersihkan, memasak, dan mencuci baju yang telah kujanjikan untuk kulakukan sebagai bayaran karena tinggal di sini.

Pembersihan dilakukan dengan mengumpulkan sampah-sampah ke satu tempat menggunakan sihir angin dan sihir api untuk membakarnya.

Mencuci dilakukan dengan sebuah sihir yang disebut ‘Pemurnian’. Sebuah tipe air khusus yang hanya akan membersihkan kotoran dari baju tanpa membuatnya basah. Benar-benar membuat hidup lebih mudah, sihir ini.

Karena air dari sihir pemurnian aman digunakan baik untuk pakaian maupun kulit manusia, aku menjadi sedikit sedih. Kalau saja aku tahu tentang sihir ini ketika aku masih berada di hutan, aku tidak harus mengalami yang namanya lengket dan lengket…

Sedangkan untuk masalah makanan, sihir tidak digunakan untuk itu. Sebaliknya, aku menerima banyak buah dan kacang-kacangan dari para peri. Para peri melakukannya untuk membuatku senang. Chelsea hanya memberiku tatapan datar sepanjang waktu itu.

Nah, untuk alasan aku bangun lebih pagi hari ini, adalah waktunya mandi!

Meskipun aku diberitahu bahwa melihat kebutuhan untuk mandi dimatikan karena ada sihir pemurnian, sebagai orang Jepang, aku tidak bisa meninggalkan ide untuk berendam lama dengan nyaman.

Dibandingkan dengan sihir pemurnian, sihir penciptaan air adalah sesuatu yang bahkan dapat digunakan oleh pengguna sihir paling buruk. Selama afinitasmu dengan peri air bukan nol, kau bisa dengan mudah membuat air kapanpun kau mau. Itu berkontribusi pada tidak adanya budaya ‘berendam di bak mandi’ di Kerajaan Naga karena di sna tidak ada alasan untuk mandi umum jika ada yang bisa membuat air untuk digunakan sendiri untuk mandi dan barang-barang lainnya.

Tetap saja, karena aku terus menerus mengomel dan keras kepala dalam menyakinkan Chelsea tentang kebesaran mandi Jepang, dia dengan enggan memberiku izin untuk membuat bak mandiku sendiri di halaman belakang.

“Kalau begitu baiklah. Mari mulai membangun!”- Ruri

[Tentang apa-?]

[Sesuatu yang disebut ‘bak mandi’]

[Apa itu ‘bak mandi’?]

[Entahlah…- -]

Aku mulai membayangkan sebuah bak di rumah kayu dengan sedetail mugkin.

Segera, cabang-cabang yang terlihat hidup keluar dari tanah dan mulai terjalin dalam sebuah bentuk rumah kayu yang kubayangkan dalam pikiran.

Aku berpose kemenangan.

“Horay- sihir itu mahakuasa! Kalian semua benar-benar luar biasa!” – Ruri

[Kita dipuji -]

[Kita luar biasa -]

Para peri yang dipuji olehku menari di langit dengan bahagia.

Tanpa membuang-buang waktu, aku membuka pintu dan disambut dengan ruang ganti. Lebih jauh di dalam adalah bak air-terbuka pribadi yang mirip dengan satu yang akan kau temukan di penginapan Jepang berbintang-5. Memang bak mandi kayu yang indah jika aku mengatakannya sendiri.

Begitu terisi dengan komponen terakhir yang paling penting yang disebut ‘air panas’, bak mandi yang sempurna akhirnya akan lengkap.

Hey, kau tidak bisa menyalahkanku karena menjadi begitu senang!

Setelah mengisi bak denan air panas yang diciptakan dari sihir, aku membuka pakaian di ruang ganti dan memasuki bak mandi. Aku sepenuhnya membenamkan diri dalam sensasi berendam di pemandian jepang yang telah kutunggu begitu lama.

Bergabung dengan kesenangan, para peri dengan juga dengan nyaman mengapung di bak.

“Ini surga-“ – Ruri

Selama ketika Ruri menikmati mandinya, sebuah surat sudah tiba kembali untuk Chelsea.

Pengirimnya adalah Joshua cucu laki-laki Chelsea , yang bekerja sebagai agen intelejen di Kerajaan Naga.

Isi suratnya adalah berkaitan dengan Gadis Suci dan ramalan kuno.

Berdasarkan dari investigasi, orang-orang di sekitar Asahi secara tidak normal mabuk dengan kesetiaan untuk dia. Namun sepertinya itu bukan masalah besar.

Ada bukti bahwa Asahi menggunakan sihir ‘Pesona’. Tapi apakah dia menggunakannya dengan sengaja atau tidak, ini menentukan bahwa kekuatan sihir orangnya sendiri tidak setinggi itu.

Ini diungkap bahwa Asahi memiliki cukup banyak kapasitas sihir, tapi sihir ‘pesona’ yang digunakannya hanya mempengaruhi orang-orang yang berada didekatnya untuk jangka waktu yang lama. Kalau tidak, efek sihir tidak akan berakar.

Namun, dalam cerita yang diberitahukan oleh Ruri, mereka yang datang berinteraksi dengan Asahi akan berubah menjadi sesuatu yang mirip dengan budaknya yang setia.

Perbedaan dalam hasil kemungkinan karena fakta bahwa sihir ada di dunia ini dan bukan dunia yang lain. Dalam dunia dimana sihir bahkan bukanlah  sebuah konsep, perlawanan yang dimiliki orang untuk sihir berasal dari mereka yang menggunakan sihir untuk sepanjang hidupnya. Setidaknya, itulah yang Chelsea pikirkan.

Karena orang-orang di dunia lain tidak memiliki kekebalan terhadap sihir, efek pesona pada tingkat yang berbeda. Semacam situas ‘Bahkan obat-obatan akan kehilangan efeknya jika diambil terlalu banyak’.

Untuk rakyat Nadarsia, alasan mereka memuja dia bahkan meskipun mereka tidak terpesona, secara menyeluruh karena ramalan itu.

Apa yang dikatakan ramalan itu bahwa Gadis Suci yang dikirim dari dunia lain akan membawa kejayaan bagi negeri. Tapi jika negeri tidak bertindak sesuai keinginan Gadis Suci, negeri itu akan diarahkan pada kehancuran olehnya.

Itulah mengapa ketika Ruri difitnah ‘berusaha membunuh Gadis Suci’ semua orang selain pangeran yang mempesona bertindak tak menentu seperti yang mereka lakukan.

Apa yang terjadi tentu saja disayangkan Ruri. Tapi Chelsea senang hal tersebut terjadi seperti itu.

Negeri bernama Nadarsia tidak pernah menyukai Demi-human. Cemburu pada fakta bahwa demi-humans menempati lebih banyak tanah dari pada mereka, tak terhitung jumlah perang yang mereka lakukan di masa lalu.

Demi-human secara alami dilahirkan dengan semacam beberapa kekuatan pada mereka. ‘Perang’ hanyalah alasan kecil yang digunakan oleh negeri dengan pola pikir ‘manusia adalah suku yang superior’ untuk menyingkirkan negeri lain dengan orang-orang dari suku demi-human.

Jelas negeri mana yang baik dalam hal ini.

Chelsea menggigil memikirkan sesuatu yang bisa terjadi pada Ruri jika terlibat dalam negeri yang begitu keras kepala.

Raja dari Kerajaan Naga adalah individu paling kuat diantara suku terkuat di dunia, suku naga.

Dan Ruri adalah individu dari suku yang memiliki potensi sihir paling sedikit, suku manusia. Namun, kekuatan sihirnya sebanding dengan Raja Naga dan dia dicintai oleh para peri.

Kadang-kadang, ada orang-orang yang ditaruhi minat oleh para peri. Tapi membantu mereka yang tersesat di hutan, atau membawakan makanan untuk mereka, bukanlah seesuatu yang akan dilakukan peri.

Peri mengatur segalanya di dunia ini.

Penampilan luar mereka mungkin imut, tapi mereka bisa dengan mudah merusak seluruh negeri jika mereka marah.

Chelsea merasa bahwa para peri memperlakukan Ruri eperti bagaimana seorang ibu akan memperlakukan anaknya.

Aman untuk mengatakan bahwa jika ada sesuatu yang buruk terjadi pada Ruri, para peri akan melakukan pembalasan dendam sebagai balasannya.

Jika Ruri diambil oleh negeri yang ingin menyingkirkan demi-humans dan menanamkan cita-cita itu pada dirinya…

Demi-human mungkin akan dibantai oleh manusia.

Yang menakutkan bahwa bahkan Ruri tdak menyadarinya sendiri.

Itulah isi suratnya.

“Aku kira akan buruk jika aku meninggalkannya sendiri.” – Chelsea

Chelsea berdiri dan menuju ke tempat Ruri.

 

“Haa- Kau tidak salah dengan mandi ala Jepang. Ah, Chelsea-san. Bagaimana dengan Chelsea-san, mau pergi? Ini sangat nyaman!” – Ruri

Ketika aku selesai mandi, Chelsea datang ke rumah kayu dengan ekspresi serius.

“Ruri, bisakah aku memiliki sedikit waktumu? “ – Chelsea

“Hmm? Yeah tentu saja, ada apa?” – Ruri

Aku tidak berpikir telah melakukan hal buruk selama waktu ini. Namun aku mempersiapkan diri untuk dikuliahi.

“Kau mengalami cobaan berat di Nadarsia, bukan? Apakah kau kebetulan…. memiliki penghinaan terhadap Nadarsia? ” – Chelsea

“Tentu saja! Ini adalah target pertama balas dendamku!” – Ruri

Aku  menjawab tanpa ragu.

Mendengarnya, Chelsea berbicara dengan suara tegang.

“Ketika kau bicara tentang pembalasan dendam, apa yang rencananya akan kau lakukan?” –Chelsea

“Aku akan membuat mereka menangis! Aku akan membuat mereka menunduk kepadaku! Aku ingin meninju semua akar kemalanganku, Assahi; mantan teman sekelasku; dan pangeran yang melakukan tuduhan palsu terhadapku; raja dan pendeta yang menculikku ke sini; tentara yang menendangku; Aku ingin mereka berbaris dan meraskan kemarahanku!!”- Ruri

“Ahh… Aku mengerti…” – Chelsea

Chelsea yang melihat pada Ruri tercengang dan meraskan kelegaan pada saat bersamaan.

Dia mungkin senang  bahwa ‘pembalasan dendam’ yang dipikirkan Ruri cukup jinak.

“Jika demikian, aku memiliki permintaan kecil.” – Chelsea

“Apa itu?”- Ruri

“Sebenarnya, sekarang ini Nadarsia tidak mampu menggunakan sihir. Tidak peduli seberapa banyak mereka memanggil peri, mereka tidak akan menjawabnya.” – Chelsea

“Kenapa?”- Ruri

Bukannya Chelsea, para  peri yang terbang disekitarku menjawab.

[Orang-orang itu adalah pengganggu]

[Hukuman -]

[Karena Ruri bilang ingin balas dendam, ini adalah hukuman mereka -]

[Kami membenci orang yang mengganggu Ruri.]

Satu demi satu peri bergiliran menjawab. Meskipun suara mereka terdengar ringan, kilasan kemarahan bisa dirasakan di dalamnya.

“Fenomena ketidakmampuan mereka menggunakan sihir bertepatan dengan pengasinganmu ke hutan ini. Itu hanya dugaan, itu sepertinya aku benar dalam asumsiku.” – Chelsea

[Karena Ruri marah.]

[Dia bilang dia ingin pembalasan dendam.]

“Karena aku mengatakannya?” – Ruri

[Um]

Aku mulai berkeringat setelah melihat para peri mengangguk dengan ekspresi bahagia seperti jika mengatakan ‘Puji aku!’

“Maksudmu, para peri itu sedang mogok karena aku?…” –Ruri

“Di dunia ini, tidak bisa menggunakan sihir adalah masalah hidup dan mati. Baik itu memasak atau membersihkan, sihir sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Yah, suku manusia memiliki kekuatan sihir paling sedikit diantara semua suku lainnya. Hanya segelintir orang di Nadarsia seperti pendeta yang mempu menggunakan sihir dengan mahir. Tapi karena mereka yang sangat sedikit tidak bisa menggunakan sihir sekarang, Nadarsia dalam kekacauan. Jika ‘pembalasan dendam’mu tidak menyebar ke seluruh negeri, bisakah kau memberitahu para peri untuk berhenti?” – Chelsea

Aku ingin membalas dendamku, tapi tidak dengan mengorbankan kehancuran seluruh negeri. Untuk sebuah neggeri jatuh dalam kekacauan hanya karena tidak bisa menggunakan sihir, tak bisa kubayangkan, karena asalku. Namun, karena Chelsea membuat ekspresi serius. Aku tidak membuang-buang waktu dan meyakinkan para peri untuk menghentikan pemogokan mereka.

Apa yang keluar darinya adalah rentetan keluhan dari para peri.

[Ehhh? Kenapa? Kenapa?]

[Ruri ingin pembalasan dendam, kan?]

“Yeah, ya… tapi aku ingin mengatasi masalahku sendiri. Jadi kalian, tolong jangan melakukan apapun tetang itu.” – Ruri

[Apakah kami…… mengganggu……? ]

Para peri lucu mulai menangis. Aku pergi ‘Uuu’ pada kejadian itu dan mulai menenangkan mereka.

“Itu tidak benar! Aku sangat berterimakasih pada hal-hal yang telah kalian lakukan untukku.” –Ruri

[Sungguh?]

“Yeah! Aku akan mengandalkan kalian ketika saatnya tiba, jadi jangan melakukan apapun untuk saat ini, oke?”

[Un! Mengerti -]

Pandangan dari Chelsea menyakitkan, tapi aku senang para peri sudah tenang.

Chelsea memberika ‘Apa yang harus kulakukan dengan gadis itu?’ desahnya.

“Ruri, ini ada peringatan dariku untukmu. Kau mungkin belajar dari masalah ini, bahwa jika apapun terjadi padamu, para peri akan membalasnya. Akan ada orang-orang yang ingin menyalahgunakan kekuatanmu. Jadi aku akan mengajarimu apapun pengetahuan terbaikku dan semua yang aku tahu jadi kau bisa membuat keputusan yang benar untuk dirimu sendiri.” – Chelsea

“…Apakah baik-baik saja kau mengatakannya padaku?” – Ruri

“Apa maksudmu?” – Chelsea

“Ketika aku tersesat di hutan dengan tidak ada tempat untuk pergi, kaulah yang menerimaku. Aku sangat berterimakasih untuk itu. Aku tidak memiliki pengetahuan apapun tentang dunia ini, jadi mudah untukmu mendorong semua cita-cita dan nilai-nilai mu padaku. Jika itu kata penyelamatku, aku akan menerima semuanya tanpa ragu, kau tahu?” – Ruri

Ketika aku memberikan pernyataan sugestif ini yang menyiratkan padanya kemungkinan dia menggunakanku, dia tersenyum pahit.

“Itu mungkin benar, tapi itu adalah sesuatu yang sangat berbahaya untuk dilakukan. Para peri cukup cerdas untuk mengetahui jika kau telah dicuci otak. Bahkan jika kau memerintahkan mereka untuk melakukan sesuatu yang berbahaya, mereka harus mampu mengetahui yang baik dari yang buruk. Namun, ada orang-orang yang cukup bodoh untuk berusaha menggunakanmu, meski mengetahui dengan baik bahayanya. Itulah mengapa kau tidak boleh dengan mudah terombang-ambing oleh orang lain. Ingat itu.” – Chelsea

“Aku akan mengambil nasihat itu sebagai pertimbangan. Jika para peri benar-benar sekuat itu, apa yang akan terjadi jika aku memutuskan untuk menggunakan mereka untuk menguasai dunia ini?”-Ruri

“Aku akan berdoa agar hari itu tidak datang. Selain itu, kau adalah orang yang pemalu, kau tidak akan pernah berpikir untuk melakukan sesuatu seperti itu. Kenakalan kecil sesekali tidk apa-apa.” – Chelsea

“Aku tidak akan menyangkalnya tapi apakah para peri benar-benar berbahaya seperti yang kau tahu”- Ruri

Maksudku, mereka terlihat sangat imut!

Bukan hanya penampilan mereka, bahkan suara mereka adalah definisi darri imut. Aku tidak bisa berpikir mereka menjadi berbahaya.

Juga, meskipun ini benar bahwa sihir cukup nyaman, menjadi dibenci oleh mereka dan tidak bisa menggunakan sihir tidak berarti akhir dari segalanya. Kau masih bisa hidup dengan normal.

“Oi oi, aku akan menjelaskan padamu bagaimana mereka bisa menjadi begitu berbahaya… tapi sebelum itu, apa yang terjadi dengan keributan di sana?” – Chelsea

Aku menghadap ke arah yang ditunjukkan Chelsea dengan alisnya.

“Tidak ada seorangpun yang menyebabkan keributan di sana…” – Ruri

Para peri di sekitarku tidak membuat keributan.

“Tidak di sini. Maksudku diluar penghalang.” – Chelsea

“Penghalang?” –Ruri

“Rumah ini dikelilingi oleh penghalang tak kasat mata dan sebuah sihir yang mencegah orang lain masuk. Tidakkah kau ingat merasakan sesuatu ketika kau pertama masuk ke rumahku?” – Chelsea

Berpikir tentangnya, aku ingat perasaan yang mirip dengan melewati membran saat itu. Segera setelahnya, aku melihat rumah yang luas.

“Ketika kau menyebutkannya, aku ingat memiliki sensasi  melewati melalui sesuatu…”- Ruri

“Normalnya, kau tidak akan bisa memasuki penghalang kau tahu? Penghalang ini hanya bekerja pada pengguna sihir yeng lebih lemah dari si pelempar, yang dalam hal ini adalah aku. Aku benar-benar terkejut ketika kau lewat melaluinya. Tidak perlu disebutkan bahwa kau pingsan ketika bertemu denganku.” – Chelsea

“…Aku minta maaf karena membuatmu bermasalah.” – Ruri

Aku mengikuti Chelsea untuk memeriksa sesuatu di luar penghalang.

Aku tidak menyadari saat aku pertama datang ke sini, tapi setelah melatih diri sendiri untuk memahami seperti apa rasanya ‘sihir’, aku bisa melihat penghalang itu dengan jelas.

Ketika aku melihat ke luar penghalang, aku menemukan sumber keributan.

“…ah! ini adalah hewan liar itu! Dan ia menggunakan rambut palsuku.” – Ruri

Itu adalah hewan liar yang tubuhnya beruang, berwajah babi, dan berekor kalajengking. Ia menyerbu melalui penghalang lagi dan lagi.

Di kepalanya adalah rambut palsu warna-cokelat yang kuhilangkan saat diburu.

Aku ragu apakah itu sengaja mengambilnya untukku…

“Pasti ia kembali ke sini karena lapar… Chelsea-san kita harus kabur atau yang lainnya!” – Ruri

Aku menarik pakaian Chelsea, tapi dia tidak bergerak sama sekali.

“Jangan khawatir, kecuali ada seseorang yang kekuatan sihirnya lebih kuat dariku, tidak akan ada yang bisa masuk ke penghalang. Itulah kenapa binatang sihir tidak akan bisa melewati penghalang.’-Chelsea

“Binatang sihir?”- Ruri

“Tidak seperti binatang normal, ini adalah binatang dengan kekuatan sihir. …Tapi ini aneh! Mereka tidak biasanya bertingkah seperti itu.” –Chelsea

Ketika Chelsea memiringkan keplanya, para peri berbicara.

[Anak itu ke sini hanya untuk mengembalikan rambut palsu Ruri.]

“Ia tidak ke sini untuk menyerangku?” –Ruri

[Tidak-, ia ke sini hanya untuk mengembalikan apa yang Ruri jatuhkan.]

[Itu tidak akan menyerang- ia telah selalu melindungi Ruri di hutan.]

Berdasarkan para peri, alasan kenapa aku tidak di serang oleh binatang liar dan binatang sihir lain di hutan sepanjang waktu adalah karena binatang sihir ini memperhatikanku dalam bayangan.

Ia bersembunyi sepanjang waktu agar tidak membuatku takut. Tapi akhirnya , ia tidak bisa menahannya lebih lama  dan muncul di hadapanku. Sesuai perkiraan, aku lari menjauh darinya, dan ia mulai memburuku karena insting hewanannya.

Ia merasa bersemangat bukan karena mendapat mangsa, tapi lebih karena untuk mengekspresikan rasa bahagianya. Ketika kembali pada akal sehatnya saat ia kehilangan jejakku, ia kembali untuk mengambil rambut palsu yang kujatuhkan. Ia ingin mengembalikan rambut palsuku dan meminta maaf, tetapi karena aku tidak muncul untuk waktu yang lama, ia bertindak drastis seperti yang kami lihat sekarang ini.

Sebuah tindakan mirip seperti seekor anjing yang setia.

“Karena ia memiliki kekuatan sihir, ia tertarik pada gelombang panjangmu sama seperti para peri.”-Chelsea

“Kalian semua harus menjelaskan keadaannya pada dia…”-Ruri

Ketika aku mengatakannya, para peri segera memberikan jawaban [Kami melupakannya- ]

Aku keluar dari penghalang dan berjalan ke arah binatang sihir dengan hati-hati. Binatang sihir itu kemudian dengan perlahan menyerahkan rambut palsuku yang kuterima.

“T-terimakasih banyak.” –Ruri

Setelah aku berterimakasih padanya, ia menangis ‘Fu ouuuu’ dengan keras dan membungkukkan badannya pada keterkejutanku.

[Ia ingin dibelai kepalanya oleh Ruri.]

“Eh, benarkah?” –Ruri

Menghadapi seekor binatang sihir yang berkali-kali lebih besar dariku, aku ingin menolak pengajuan itu jika mungkin.

Namun, ia membuat dirinya lebih kecil dengan menekan tubuhnya dan memiliki mata yang berkilau dengan harapan. Ini bukanlah keadaan yang bisa kutinggalkan begitu saja.

Aku menarik diriku lebih tinggi dan membelai kepala mirip babinya.

Ia membuat suara rengekan bahagia… dengan nada yang sangat rendah…Yup, ini benar-benar menakutkan.

Bertolak belakang dengan penampilannya, bulunya benar-benar lembut untuk disentuh.

“Ah, ini benar-benar nyaman.”

Mulai dari hari itu, seekor hewan peliharaan besar ditambahkan dalam hidupku.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected.

Options

not work with dark mode
Reset