Chapter 33 – Masa Percobaan

Saat itu di penghujung hari dan Ruri menyelesaikan pekerjaannya di kafetaria.

“Haa, maaf, bisakah kau mengatakannya lagi?” -Ruri

Ruri tidak bisa mempercayai telinganya, dan dia mengulangi pertanyaan itu kepada seseorang di hadapannya.

“Ya, aku ingin kau pergi keluar denganku.” -Pria

Itu adalah kata-kata seorang pria dengan telinga dan ekor anjing, dia kelihatannya hanya sedikit lebih tua daripada Ruri.

Ruri canggung dan malu, karena pria itu adalah pemuda yang tampan. Ruri tiba-tiba berhenti memintanya untuk mengulangi kata-katanya, dan menyadari bahwa itu bukanlah kesalahpahaman, tapi dia tidak sepenuhnya yakin.

Namun, setelah Ruri bertanya, dia telah mengetahuinya dengan pasti.

“. . . . . . . . . itu, apakah kau ingin agar aku pergi ke suatu tempat bersamamu?” -Ruri

“Tidak! Tidak! Aku menyukaimu, jadi itu artinya bahwa aku ingin kau menjadi pasanganku.” -Pria

Pria itu panik, menyangkal keraguan Ruri bahwa itu adalah sebuah gurauan.

Ruri akhirnya menyadari bahwa dia telah dilamar.

Perayaan kemenangan telah berakhir, rutinitas keseharian telah kembali, dan Ruri juga            pendeknya di kafetaria.

Pria itu menyukai Ruri karena dia pekerja keras, dan sepertinya dia gelisah dengan ketidakhadiran Ruri di kafetaria.

Sepertinya dia menyatakan perasaannya pada Ruri setelah kembalinya ia, meningkatkan rasa semangat pria itu.

Dia adalah pengunjung rutin aula makan, dan Ruri terkejut bahwa dia menyatakan perasaannya karena Ruri banyak berbicara padanya akhir-akhir ini, ia terkejut pria itu menyatakan perasaannya pada hari yang hujan ini.

Dan, Ruri menyadari dia tidak memperhatikan setelah sering kali berbicara dengan pria itu, apakah dia membosankan secara tak terduga? Ruri mengingat kembali dirinya sendiri.

“Jadi, bagaimana menurutmu? Aku akan pergi kencan denganmu.” -Ruri

Ruri menjawab si manusia binatang yang gemetar dalam penantian dan kegelisahan, dan kemudian Ruri kembali ke kastil dengan terburu-buru.

“Apakah ada Euclase?!” -Ruri

Dia pergi ke kantor Jade, bukan hanya Euclase, tapi semua orang ada di sana, mata mereka membulat menatap Ruri yang telah menyerbu masuk.

“Dia di sini, ada masalah apa, kenapa kau terburu-buru seperti itu? Karena ini adalah kantor Raja, tolong masuklah dengan lebih hening.” -Jade

“Ugh . . . . . . . . . . maaf, Jade.” -Ruri

Jade tersenyum.

“Jadi, apakah kau menginginkan sesuatu dari Euclase?” -Jade

“Ya! Ku pikir Euclase tahu mengenai cara berpakaian dan tipe baju yang sekarang ini digunakan oleh para gadis. Tolong beritahu aku.” -Ruri

“Oh ya, tentu saja aku tahu, apa yang tiba-tiba terjadi padamu?” -Euclase

Setelah pertanyaan Euclase, Ruri memberi sebuah tawa kecil dan menjawab dengan bangga, “Aku diundang untuk kencan!”

Euclase menjadi ketakutan.

“Dengan siapa!?” -Euclase

“Dengan seorang pengunjung rutin dari kafetaria, seorang manusia binatang bernama Jet. Aku dilamar hari ini. Kami akan menjalani kencan percobaan untuk sementara. Ada hal seperti ini di dunia ini.” -Ruri

Itu seperti ketika kau punya waktu celah dua minggu untuk mengembalikan sebuah barang yang telah kau beli secara online, Ruri terkejut.

” . . . . . . . . . semakin kuat kekuatan sihir, semakin kuat itu akan mempengaruhi seseorang dengan sebuah afinitas. Bagi manusia binatang sihir, iti adalah hal umum untuk menjalani masa percobaan untuk memeriksa kompabilitas satu sama lain. Dari pada itu, apakah artinya kau sudah menyukai pria itu, karena kau menerima masa percobaan itu?” -Euclase

Euclase yang merasa ngeri, bertanya.

“Aku masih belum menyukainya, tapi Jet adalah seorang pemuda baik yang kelihatannya polos, aku bertaruh bahwa dia akan menjadi seorang suami yang baik di masa depan! ” -Ruri

“Kau, se orang suami . . . . . . . !” -Euclase

“Karena dia adalah se orang manusia binatang ras anjing, ku pikir anak-anak yang akan terlahir akan cantik dan lembut!” -Ruri

“Anak!?” -Euclase

Ruri menjawab dengan tegas, Euclase duduk di sebuah kursi yang dekat dengan Jade, dan dia meletakkan kepalanya di tangan.

Keringat dingin menuruni punggungnya.

Ruri telah dilamar, Euclase takut dan tidak dapat berbalik menatap Jade.

“Ruri, apakah perlu untuk menemukan pasangan nikah dengan begitu cepat? Kau masih muda.” -Klaus

Klaus mencoba untuk membuat Ruri berpikir dua kali.

“Tapi aku menginginkan keluarga secepatnya. Keluargaku . . . . . Aku akan memiliki sebuah rumah . . . . . . . . .” -Ruri

Tidak ada yang bisa menjawab Ruri yang berbicara dengan kerinduan dan kesepian.

Meskipun Ruri terlihat bersemangat, mengingat bahwa Ruri yang secara kejam dan tiba-tiba dipisahkan dari keluarganya, itu tidak mengejutkan bahwa dia ingin menciptakan keluarganya sendiri.

Tidak ada yang bisa mengatakan apapun, akhirnya Jade berdiri dan berkata, “aku akan beristirahat sejenak” dan menggenggam tangan Ruri dan meninggalkan kantor bersama.

Setelah Ruri dan Jade pergi, tatapan mengutuk dilemparkan pada Euclase.

“Apakah itu adalah sebuah kesalahan karena mengizinkan Ruri bekerja di kafetaria?” -Klaus

Klaus berkata, Finn dan Agete diam namun mata mereka menyetujui.

Baru-baru ini lah Klaus mengetahui kenapa kadang-kadang Ruri menghilang.

Mulai dari saat itu, dia mencoba untuk menghentikannya bekerja, tapi Ruri menolak dengan keras kepala.

Meskipun dia tidak bisa membatasi Yang Dicintai, dia diberitahu Jade untuk menunggu sementara, tapi jika dia tahu ini akan terjadi, dia sudah akan menghentikannya, dia menyimpan dendam terhadap Euclase yang telah mengatur pekerjaan paruh waktu Ruri di kafetaria.

“Itu tidak bisa membantu. Tidak mungkin untuk menghentikan Ruri, dia ingin bekerja. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah menjadi orang yang dia percayai. Bahkan jika Ruri menyukainya, dia tidak akan menjawab lamaran itu secara positif!” -Euclase

Yeah dengan pasti, Klaus setuju.

Wanita yang memiliki kafetaria sebenarnya bekerja untuk Euclase, dan Euclase mengenalnya dengan baik, suaminya adalah seorang tentara pasukan Kerajaan Naga, dan dia berdiri bersama semua orang di dalam peperangan.

Itu adalah tempat yang sempurna untuk memenuhi harapan Ruri untuk bekerja, dan untuk melindunginya dengan halus.

Jika kau memikirkannya, Ruri memakai penyamaran yang bagus, itu adalah hal yang tidak mungkin bagi seorang pria yang memiliki ketertarikan pada Yang Dicintai yang dicintai oleh para peri untuk muncul.

Meskipun dia berpikir bahwa itu akan menjadi sebuah masalah, Euclase mencoba untuk terlihat percaya diri.

Kompabilitas kekuatan sihir Ruri dan Jade itu bagus. Begitu bagus hingga membuat semua orang iri.

Ketika mereka pikir Ruri adalah se ekor kucing, tidak mungkin baginya untuk menjadi pengantin Jade bahkan jika kompabilitas mereka bagus.

Di atas itu, semua orang berpikir bahwa perasaan Jade berhasil tertularkan kepada Ruri.

Dia juga menunjukkan sikap menyuapi yang merupakan ekspresi kasih sayang dari seorang Naga.

Namun, Ruri tidak berasal dari dunia ini.

Pantas saja bahwa dia tidak mengerti ekspresi cinta yang dimiliki suku naga, dan dia juga tidak mengetahui kompabilitas kekuatan sihir merupakan elemen paling penting dalam pasangan nikah.

Mungkin Jade kaget bahwa hal-hal tidak tersampaikan sama sekali.

Jika Ruri jatuh cinta pada manusia binatang itu . . . . . . . .

“Aku, kepalaku melayang . . . . . .” -Euclase (A/N : Si Euclase takut kepalanya dipenggal Jade. Wkwk :v duhh Euclase ku terzeyeng . . . .)

Keterikatan Jade pada petugas Kerajaan Naga tidaklah luar biasa.

Meskipun itu bukan saatnya untuk Euclase pergi, dia mulai berpikir bahwa itu akan berubah berdarkan pada apa yang dirasakan Jade.

Mereka yakin Jade akan sangat marah bahwa dia bahkan akan menolak untuk melihat Euclase, seseorang yang telah menyebabkan situasi itu.

“Sebelum itu, Euclase, kepalamu mungkin melayang, dari pada kehilangan pekerjaanmu, kau bisa kehilangan sesuatu secara fisik.” -Agete

Keheningan jatuh untuk beberapa saat setelah kalimat Agete.

Euclase menaikkan suaranya seperti jika dia telah tergerak.

“Finn, Joshua, panggil Joshua! Ayo investigasi pria ini, SEGERA” -Euclase

“Mengerti.” -Finn

Klaus dan Agete mulai berbicara dengan serius.

“Jika darurat, mari lindungi diri kita sendiri dan melarikan diri dari negeri.”

“Jika kita melarikan diri, apakah negeri yang terbaik untuk kita pergi adalah Kerajaan Binatang Buas, yang sekarang ini rajanya memiliki kemampuan untuk bersaing melawan Yang Mulia? Tidak, bukankah Raja Roh lebih baik dalam hal bernegosiasi . . . . . . .?”

“Jika kita melarikan diri, mungkin ini akan berlembang menjadi masalah nasional . . . . . . .”

T/N : Iya Jade, hal-hal tersampaikan dengan baik. Tapi si Ruri aja yang nggak peka. Muahaha :v

Meninggalkan kantor dalam kekacauan besar, Ruri dan Jade tiba di taman.

Jade melepaskan tangan Ruri, dan berubah ke wujud naganya.

Wujud naga Suku Naga memiliki warna yang berbeda dengan warna kulit wujud manusia mereka.

Sisik mereka warnanya sama dengan pasangan warna rambut wujud manusianya, Jade adalah naga hitam legam.

Ruri tidak tahu alasan Jade bertransformasi ke dalam wujud naganya, dan dia menonton sambil bertanya-tanya.

“Ada apa, Jade? Tiba-tiba bertransformasi, apakah kau akan pergi ke suatu tempat?” -Ruri

“Aku ingin menunjukkan sesuatu yang menarik padamu.” -Jade

Setelah mengatakan itu, Jade mengepakkan sayapnya ke atas.

Angin kencang menerpa dan menembus ke atas. Pada saat bersamaan, sesuatu mulai terkelupas dari tubuh Jade, dan terbawa angin, tapi segera turun menghujani tanah.

Serpihan itu merefleksikan matahari dan jatuh seperti kepingan salju yang berkilauan.

“Wow, indah.” -Ruri

Menonton tontonan yang luar biasa, Ruri berubah jadi seperti anak kecil yang bersemangat.

Jade juga bahagia, menatap Ruri yang tersenyum bahagia.

Setelah Ruri melihat bahwa semuanya telah jatuh ke tanah, dia berjongkok dan mengambilnya sepotong.

“Apa ini? . . . . . . . . . Sebuah sisik?” -Ruri

Itu berbentuk sisik transparan dan tanpa warna.

Namun, itu tidak setipis sisik ikan, itu tebal, dan pada pandangan pertama itu terlihat seperti perhiasan.

Ruri menyadari bahwa itu adalah sisik karena itu terjatuh dari Jade, tapi Ruri tidak berpikir bahwa itu milik Jade, karena Jade berwarna hitam legam dan sisik itu transparan, Ruri cukup bingung.

“Oh, ini sisik. Suku Naga secara rutin menumbuhkan sisik dan sisik yang tua gugur. Yeah, itu mirip dengan rambut rontok. Semua ini adalah sisik sisik tua, jadi tidak berwarna dan tidak berguna bagi kami para Naga, tapi suku lain menganggapnya berguna, jadi para naga menjualnya dengan harga tinggi. Itu bisa diolah menjadi senjata, baju perang, dan ornamen. Itu bisa mengumpulkan uang saku untuk para naga.” -Jade

Secara tak terduga, sepertinya Raja Naga yang bisa digantikan kapanpun ingin mengumpulkan gaji, jadi dia menjual sisik sisik dan memperoleh uang saku.

Sepertinya kualitas sepotong sisik se ekor naga yang kuat itu bagus, dan dijual dengan harga tinggi, sisik Jade dan Finn cukup populer hingga ada daftar tunggu pemesanan, jadi mereka bisa memperoleh jumlah yang sedikit lebih banyak dari sekedar uang saku.

Karena Jade berkata bahwa dia boleh mengambil sebanyak yang dia inginkan, Ruri mengambil beberapa potongan yang jatuh di kakinya.

“Terimakasih, Jade.” -Ruri

Ruri menaikkan wajahnya dan berbalik menatap Jade, dia berhenti ketika melihat sesuatu.

“Eh? Jade, warna sisikmu berbeda di titik ini, apakah itu selalu berada di sana?” -Ruri

Sisik di sekitar hatinya berbeda dengan sisa sisik di seluruh tubuhnya.

Ruri merasa bahwa itu tidak berada di sana ketika mereka kembali dari rumah Chelsea.

Atau, dia hanya tidak menyadarinya saja?

Jade, dengan mulut besarnya, mengelupas sisik hati yang berwarna asing dengan terampil, dan menyerahkannya pada Ruri.

“Ini seperti perhiasan.” -Ruri

Itu memiliki bentuk yang sama dengan sisik sisik yang tersebar di tanah, tapi itu memiliki warna indah yang mirip dengan batu giok, itu terlihat seperti perhiasan.

Itu terlihat seperti batu mentah,  bukan batu permata olahan.

Jade kembali ke wujud manusianya, dan mengeluarkan sebuah kalung rantai yang tipis.

Di kalung itu ada sebuah bola kaca kecil yang terpotong separuh, Jade mengambil sisik hati dari Ruri, dia meletakannya di setengah bulatan, menutupnya dengan setengah bulatan lain yang berukuran sama, dan melelehkannya dengan sihir api untuk menyegelnya.

Jade meletakkan kalung dengan bola kaca yang berisi sisik hati di leher Ruri.

“Oh, bolehkah aku menyimpannya?” -Ruri

“Ini adalah sebuah jimat. Bagus untuk tetap menjaganya terhadap kulitmu.” -Jade

“Wow, terimakasih. Ini memiliki warna yang sama seperti matamu.” -Ruri

Ruri menerima sesisik hati yang berwarna sama dengan mata Jade, yang meletakannya ke dalam manik kaca untuk Ruri, dia gembira.

Setelah melihat Ruri, Jade tersenyum dengan ekspresi sedih selama beberapa saat.

Tepat sebelum Ruri bertanya kenapa Jade tersenyum dengan begitu sedihnya, dia menatap belakang Jade, sosok Finn yang berlari dengan tidak sabarnya, masuk dalam pandangan.

“Oh, Finn.” -Ruri

“Sepertinya telah terjadi sesuatu.” -Jade

Jade berkata ketika dia berbalik, dengan ekspresi tegang.

“Yang Mulia! Si wanita Asahi telah menghilang!!” -Finn

Setelah laporan dari Finn, Ruri menjadi takut dan matanya membelalak.

“Apa apaan!?” -Ruri

Tangisan keterkejutan Ruri bergema ke seluruh taman.

T/N : Asahi tuh emang dimana-mana kerjaannya mengganggu suasana mulu!! Dan Finn, sisik hatimu buat aku dong. Wkwk :v

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected.

Options

not work with dark mode
Reset