Chapter 32 – Perayaan Kemenangan

Ruri dan Joshua bertukar informasi dengan Finn tentang apa yang terjadi selama perang melawan Nadarsia. Dan akhirnya seseorang bertanya.

“Bagamana itu, Ruri? Kau pasti telah mencakar si raja.” -Euclase

Euclase bertanya sambil menyeringai dan tertawa, Ruri menanggapi dengan senyum senang hati.

“Tentu saja. Mereka menangis. Mereka tidak berpikir bahwa aku hidup, jadi mereka terkejut ketika melihatku. Oh, benar. Terimakasih untuk rambut palsunya.” -Ruri

Itu terkatakan, Ruri melepas rambut palsu yang dia pinjam dari Euclase,  dari kepalanya.

Pada saat itu, mata Agete, Klaus, dan Finn terpaku pada rambut platina Ruri yang sedikit terjatuh.

“Tidak masalah. Ini sebenarnya dibuat untuk penyamaranmu.” -Euclase

“Begitukah? Baiklah, tanpa ragu. Terimakasih.” -Ruri

Ruri membuka ruang dimensinya, dan melemparkan rambut palsu dan sepasang kacamata ke dalamnya.

Klaus menaikkan suaranya dengan hati-hati, berbicara pada Ruri.

“Ruri, itu adalah warna rambut yang sangat langka. Apakah itu rambut normalmu?” -Klaus

“Ya, ini rambut normalku.” -Ruri

Ruri menarik rambutnya, berkata “Lihatlah” pada Klaus untuk menunjukkan bahwa itu asli.

Sama seperti warna rambut platina, jika kau melihatnya dengan dekat, mata Ruri berwarna sedikit biru cerah.

Klaus, Agete  dan Finn berbalik pada Jade, semuanya mengangguk dengan sebuah senyum kecil.

“Tepat di bawah hidung kita, sepertinya tidak perlu bertanya pada Joshua.” -Klaus

Kemudian semua orang berbalik dan menatap Euclase dan Joshua.

Semua orang menatap mereka dengan pertanyaan yang tak terkatakan. Euclase dan Joshua mengangguk.

“Aku minta maaf. Itu karena kau tetap diam. Tapi korban terbesarnya adalah Joshua.” -Klaus

“Itu salah ayah. Oh, aku akan terbebas dari tugas yang sia-sia itu, paling tidak.” -Joshua

“Yeah…… maaf.” -Klaus

Hanya Ruri yang tidak mengerti percakapan itu dan memiringkan kepalanya.

“Ada apa?” -Ruri

“Jangan khawatir Ruri, itu hanyalah sebuah percakapan. Di samping itu, Ruri, kemarilah.” -Jade

Dipanggil oleh Jade yang mengisyaratkan pangkuannya, Ruri memakai gelang dan menjadi kucing, melompat ke lutut Jade ketika dia duduk di kursi. Setelah melihat tindakan Ruri, Jade mengernyitkan alisnya dengan sebuah rengusan.

“. . . . . . . . . Kenapa kau berubah menjadi kucing?” -Jade

“Entah bagaimana?” -Ruri

Itu tepat seperti apa yang dikatakan Jade.

Tidak perlu repot-repot untuk berubah menjadi kucing, tapi kebiasaan sulit dihentikan. Ruri sudah memegang gelang tanpa berpikir.

“Yeah, ini tidak buruk, kucing lebih ringan. Lagipula, apa yang akan terjadi pada Asahi dan si raja setelah ini?” -Ruri

Jade memiliki ekspresi yang aneh, dan dia menghela nafas.

“Raja dan Pendeta Tingkat Tinggi akan diserahkan ke pemerintahan Nadarsia yang baru dan dihakimi oleh mereka karena sihir Pembunuh Peri. Untuk Asahi, aku akan menggunakan sebuah cara untuk menyegel sihirnya, disebut Segel Iblis, membuatnya tidak akan bisa menggunakan sihir pesonanya. Empat orang manusia lainnya yang dipanggil akan mendengarkan kita dengan benar begitu efek sihir pesonanya menghilang.” -Jade

“Segel Iblis . . . . . . . . . . Ada hal-hal seperti itu. Bisakah aku mengikutimu ketika kau pergi berbicara kepada empat orang itu, setelah Asahi disegel?” -Ruri

“Aku tidak peduli, tapi kau tidak ingin melihat Asahi, kan?” -Jade

“Kau benar tentang Asahi, tapi aku ingin bertanya bagaimana empat orang itu mengetahui mereka berada di bawah mantera pesona Asahi selama ini.” -Ruri

Bagaimana perasaan mereka? Apaka mereka merasakan permusuhan terhadap Asahi? Bagaimana kekaguman mereka terhadap Asahi akan berubah ketika sihir pesonanya disegel? Ruri yang telah menjadi korban hingga saat ini gelisah.

“Apakah Asahi juga akan dikirim ke Nadarsia?” -Ruri

“Asahi akan tinggal di bawah pengawasan Kerajaan Naga untuk sementara. Setelah itu, dia akan dikirim ke Idoclas dan dia akan tinggal di sana.” -Jade

“Idoclas?” -Ruri

“Itu adalah provinsi di Kerajaan Naga, tapi arahnya berlawanan dengan Nadarsia, merupakan sebuah wilayah kekuasaan yang dipimpin oleh orang tua Finn sebagai Tuannya. Itu adalah provinsi dimana ada tanah agrikultur yang luas, sepertinya baru-baru ini tidak ada cukup tenaga yang bekerja di ladang. Akan dibutuhkan untuk bekerja bagi Asahi untuk hidup. Ewan pergi bekerja setelah bersikap kasar pada Ruri, dan dia berkata bahwa dia akan memperbaikinya.” -Jade

Orang tua Finn adalah paman dan bibi Ewan yang menjaga Ewan setelah dia kehilangan orang tuanya.

“Dia tidak perlu khawatir tentang itu.” -Ruri

Ruri bergumam seperti dia tidak peduli sama sekali, Jade tersenyum kecut.

“Ruri, akan lebih baik untuk sedikit lebih khawatir lagi. Disamping karena menjadi Yang Dicintai, aku akan berada dalam suasana yang buruk jika kau diperlakukan tidak adil. Dia sepertinya tidak mendengar tentang Yang Dicintai, dia dimanja oleh Tuan dan Nyonya.” -Jade

“Aku hanya bisa bertanya apakah Nyonya itu bisa memberiku obat perut, karena semua rasa stres ini membuatku sakit perut, tapi aku tidak akan banyak mengeluh tentang itu. Yeah, aku merasa sedikit buruk untuk Ewan. Tapi itu seperti amukan anak-anak, dan sepertinya Ewan mengerti tentang cerita itu, dibandingkan dengan Asahi yang tidak mendengarkan apapun yang kau katakan, Ewan meninggalkan kesan yang lebih baik.” -Ruri

“Apakah kau berpikir bahwa sebagian besar orang senang dibandingkan dengan Asahi?” -Jade

“Benar.” -Ruri

Disamping itu, mempertimbangkan kecepatan pertumbuhan suku naga, Ewan lebih tua dari Ruri, tapi si bayi Ewan terlihat lebih muda dari pada dia dan sepertinya itu membangkitkan insting keibuannya. Juga, dari sudut pandang Ruri yang tidak pernah memiliki saudara laki-laki, cinta seorang adik laki-laki terhadap kakak laki-lakinya sangat banyak hingga dia bertindak seperti seorang bajingan. Itu adalah perasaan yang menyenangkan.

Ketika Ruri berpikir tentang apa yang dilakukan oleh Ewan, yang sedang menerima hukuman saat ini, Euclase mendekat.

“Baiklah, untuk saat ini, ayo jangan pikirkan tentang Ewan. Hari ini lebih dari sekedar hari perayaan. . . . . . . . . Yang Mulia, permisi.” -Euclase

Ketika Euclase mengatakan itu, dia menyambar dan membopong Ruri yang berbaring di pangkuan Jade, dan meninggalkan ruangan.

“Apa yang kau lakukan dengan tiba-tiba ini?” -Ruri

“Kami merayakan. Ketika kami merayakan kemenangan malam ini, kami ingin kau menunjukkan wujud manusiamu pada kami. Jika tidak, orang-orang yang bekerja di kastil akan repot ketika kau berjalan di sekitar kastil dalam wujud manusiamu, kau mungkin akan disalahpahami sebagai seseorang yang mencurigakan. Tidak semua orang di kastil bisa melihat para peri di sekelilingmu.” -Euclase

Di dalam ruangan dimana Ruri dibawa ke dalamnya, seleksi pemilihan gaun telah dipersiapkan untuk Ruri mencobanya.

Ruri kembali ke wujud manusianya untuk mengganti bajunya dan beberapa pelayan yang membantunya mengatur kesesuaian ukuran segera melihat Euclase yang masih berada di sana.

“Whoa! Kau seorang lelaki Euclase, silahkan keluarlah!!” -Pelayan

“Diamlah! Hatiku adalah gadis polos dan bersih. Lepaskan saja tanpa katakan apapun.” -Euclase

Gadis polos dan bersih itu dikirim ke lapangan pelatihan untuk melihat para pria bertelanjang dada bertarung, dan Ruri tenang.

Meskipun Euclase mencoba untuk menetap, para pelayan melepranya, dan hatinya yang polos dan tubuh jantannya ke luar ruangan.

Setelah berganti baju dan menata rambut serta riasan wajahnya, wajah puas Euclase berada di hadapannya.

“Ohohoho. Itu seperti apa yang diharapkan dari kemampuanku!!” -Euclase

Ruri ingin mengeluh pada Euclase, tapi setelah menatap cermin, Euclase telah mempersiapkan gaun A-line, dengan bahan merah muda yang pucat, dengan renda dan bunga-bunga kecil yang menggantung, sebuah pita biru diletakkan secara mencolok di punggung kecilnya. Rambutnya memiliki banyak ornamen di atasnya, seperti mutiara merah muda, secara tak terduga hal itu cocok dengan rambut platinanya.

Ruri yang dibawa keluar dari kantor Jade untuk persiapan, kembali menuju ruang itu.

Ketika Jade melihat Ruri, dia berhenti bergerak dan melihatnya dengan sebuah wajah yang seperti jika dia telah dikalahkan.

Ruri sedikit tidak tenang dengan Jade yang kurang bereaksi.

“Apakah ada sesuatu yang salah denganku? Aku mendapatkan lulus dari Euclase, dan ku pikir ini bagus, tapi…” -Ruri

“Ah.. oh, tidak, bukan itu. Aku terpesona karena Ruri terlalu cantik.” -Jade

Jade yang kembali ke realita, berbicara kepada Ruri dengan sebuah senyum.

Dengan kata-katanya yang jujur, Ruri memerah, dan Jade yang melihat reaksinya, menjulurkan tangan meraih pipi Ruri, menaikkan tawa rendah.

“Wujud kucing Ruri imut, tapi seperti yang bisa kau lihat, wujud ini lebih baik. Aku bisa memahami ekspresimu dengan lebih baik.” -Jade

Ruri bermasalah dengan hal ini, wajahnya memerah, dan lebih merah lagi. Jantungnya berdenyut dengan keras, dan lebih keras, dan dia berteriak dalam batinnya, dan kemudian mereka tiba-tiba dipanggil untuk bergabung ke perayaan.

Jade mendecakkan lidahnya.

Ruri tidak menyadarinya, tapi dia lega.

Ruri tidak terbiasa diberitahu bahwa dia cantik, dan ketika dikatakan oleh Jade, itu menyebabkan hatinya menggila, dan dia tidak tahu bagaimana menanggapainya.

Bahkan dalam wujud manusia, Jade memperlakukannya sama seperti yang dia lakukan ketika Ruri berwujud kucing, Ruri bahagia tapi sedikit sedih. Dia senang bahwa sikap Jade tidak berubah dengan tiba-tiba, tapi dia berpikir bahwa dia diperlakukan dengan sedikit berbeda, dia diam-diam berpikir bahwa Jade harusnya segera menemukan seseorang yang dicintainya.

Perayaan kemenangan dimulai di dalam sebuah aula besar, dan dia diiringi oleh Jade.

Itu adalah sebuah perayaan yang diadakan di kastil, jadi kau mungkin akan membayangkan pesta yang ketat dimana orang-orang yang cantik dan anggun berbincang satu sama lain . . . . . . . . .

Sebenarnya ini adalah sebuah parti liar dengan banyak minum dan bernyanyi.

Ada beberapa orang yang dengan hati-hati memiringkan gelasnya.

Seorang pria mengangkat sebuah pengangkut yang ukurannya sama dengan dirinya, minum secara langsung dari tongnya, dan para pasukan berguling di lantai setelah kalah dalam permainan minum.

Aula itu penuh tawa dengan sebuah aroma sake dan tanpa keanggunan, tontonan itu seperti kedai minum di daerah pusatkota, dan jauh dari pesta yang ketat.

Kaki Ruri kehilangan kekuatannya karena dia sangat gugup.

“Ini luar biasa . . . . . . . .” -Ruri

Kewalahan dengan perasaan lainnya, Jade tersenyum kecut dan menyentuh pipi Ruri, dia mengalihkan matanya pada pemandangan yang tidak asing.

“Naga adalah makhluk berdarah panas dan senang membuat banyak keributan. Saking senangnya hingga membuat teman-temannya membuntuti bersama. Tapi hari ini merupakan salah satu hari yang lebih baik. Tidak ada banyak orang karena masih ada banyak orang yang membersihkan kekacauan akibat perang. Seperti bisa, kastil akan hancur.” -Jade

‘Apakah ini tidak masalah . . . . . . . .’ -Ruri

Pada esok harinya, hal yang biasa melihat orang-orang yang menderita karena mabuk, mengerjakan perbaikan di kastil.

Bahkan dia antara keributan seperti itu, ketika Ruri dan Jade lewat, orang-orang berhenti minum, teralihkan oleh Sang Raja, dan terkejut karena melihat seorang wanita.

Seorang wanita yang ditemani oleh Binatang Buas dari Kerajaan Roh, dan se ekor iblis kecil di bahunya.

Warna rambut platina yang tidak biasa dan mata berwarna biru-keunguan yang menarik, seorang wanita yang tidak kurang cantik bahkan ketika berdiri di samping Raja Naga yang memiliki kecantikan yang jantan. Mereka sangat indah yang bahkan orang-orang yang mabuk dapat melihatnya.

Di sisi lain, banyak orang yang bingung dengan kenyataan bahwa bahkan para peri yang seharusnya berada di samping se ekor kucing Yang Dicintai, melayang di dekat wanita yang belum pernah terlihat sebelumnya, tapi tidak butuh waktu lama berita bahwa wanita ini sama dengan kucing Yang Dicintai untuk menyebar dari seseorang yang tahu kebenarannya.

Itu adalah pesta prasmanan berdiri, tapi Jade dan Ruri punya sebuah kursi, dan duduk di sana.

Ada sebuah meja di sekitar, tapi di sana ada sosok Rin yang memasukan kepalanya ke gelas wine merah yang berukuran dua kali tubuhnya, yang telah tumpah.

Ruri yang memakai wujud Sea Angel, makan dengan cara yang sama dengan Sea Angel, dan maka kepalanya terbuka patah, dari tentakel yang pendek muncul, bergerak seperti rambut Medusa, mendarat di wine itu dan menghisapnya seperti sebuah sedotan.

Ruri tidak akan pernah melupakan keterkejutan yang dia rasakan ketika dia pertama kali melihatnya.

Akhirnya tubuh Rin menjadi sedikit berwarna kemerahan karena dia mabuk pada alkohol dan wine merah tidaklah transparan.

Tiba-tiba ketika Ruri mengalihkan tatapannya dari Rin, sesuatu menempel di bibirnya.

Konsenterasi pada hal itu, itu adalah sepotong tart kecil. Jade lah yang menempelkannya.

“Jade, tidak apa-apa aku bisa makan sendiri!” -Ruri

“Apa, kau tidak menyukai ini?” -Jade

Jade mengambil sepotong manisan yang berbeda  dan meletakkannya mulut Ruri.

Bukan itu masalahnya! Ruri ingin memprotesnya, tapi kelihatannya Jade senang memberinya makanan dengan tangannya, pengalaman sejauh ini dia tidak mendengarkan tak peduli apa yang dikatakan olehnya, jadi Ruri membuka mulutnya.

Paling tidak, Jade berpikir bahwa dia hanyalah se ekor kucing, pikir Ruri, membuat dirinya sendiri depresi.

Tidak seperti ketidakpuasan Ruri, orang-orang di sekeliling menatap hal itu dengan sepenuhnya berbeda.

“Oh! Yang Mulia memberinya makan.”

“Apakah musim semi sudah menghampiri Yang Mulia?”

“Kegelisahan Sang Penasihat juga akan hilang dan karena orang lainnya adalah Yang Dicintai, alangkah beruntungnya!”

Ketika seorang pria Naga memberikan makanan dari tangannya itu disebut sikap menyuapi, itu adalah pengekspresian cinta yang dilakukan oleh pria Naga hanya kepada mereka yang benar-benar dicintainya dengan dalam.

Mulai saat ini saat perasaan Jade diketahui oleh seluruh orang di kastil, tapi itu sesaat sebelum Ruri, yang kelihatannya depresi, mengetahui makna dibalik sikap Jade.

T/N : Sake itu minuman keras Jepang, kalo di Korea ada Soju namanya.

T/N : Duhh… aku tuh gemezz banget sama si Euclase…. pengen cubit pipinya. Muahaha :v Sebenernya waktu ngetik di awal, aku udah tahu mau komen apa, tapi makin ke bawah banyak yang mau di komen… jadi yaudahlah nggak jadi ku tulis. Hehee…. :v

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected.

Options

not work with dark mode
Reset