Chapter 18 – Sea Angel yang Mengambang di Udara
(Aku merasa aku harus segera melakukan sesuatu sebelum itu terlalu terlambat…)
Pemikiran berat seperti itu telah berada dalam benak Ruri untuk beberapa hari terakhir.
Bahkan sejak dia memiliki sesi intim tidur bersama dengan Jade, sepertinya Jade kecanduan dengan pemikiran ini, dia mulai memperlakukan tidur dengan Ruri itu seperti hal yang wajar.
Bukan hanya itu, menginginkan Ruri untuk selalu berada di sampingnya, dia bahkan menyiapkan kasur kecil di dalam kantornya hanya untuk Ruri.
… Lagi pula itu juga tidak terlalu berguna, mengingat bahwa Ruri berbaring di pangkuan Jade seringnya.
Ruri hidup dengan kehidupan tidur, makan, tidur dan terus menerus begitu, dia lebih dan lebih jauh dari tujuan awalnya datang ke ibu kota, yaitu untuk mempelajari cara kehidupan di dunia ini.
Pada tingkat, ini dia akan menjadi kuci… Maaf, manusia yang tak berguna. Dengan pemikiran seperti itu, dia mulai berusaha untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari keberuntungan yang menakutkan seperti itu.
“… Jadi sebenarnya apa yang kau inginkan?…” –Euclase
Euclase menggenggam berkas di satu tangannya sambil mengatakan itu kepada Ruri.
Euclase menunjukkan wajah dengan sedikit kejengkelan, tapi Ruri tidak memiliki orang lain yang akan dia curhati masalahnya.
Dengan Joshua sekarang berada di negeri lain untuk memverifikasi kabar tentang gadis yang mirip dengan seseorang yang menarik Jade, Euclase adalah satu-satunya pihak lain yang tahu mengenai dilema kucing-manusia Ruri.
“Aku ingi bekerja jika itu mungkin…” –Ruri
“Apakah kau mengerti posisimu? Kau adalah Yang Dicintai! Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu? Kami akan menyediakan apapun yang kau butuhkan, jadi rileks saja dan perlakukanlah tempat ini seperti kau memperlakukan milikmu sendiri.” –Euclase
“Aku ingin bekerja dan mengumpulkan pendapatan untuk hidup dimana aku bisa menanggung diri sendiri. Di samping itu, alasan kenapa aku bahkan datang ke ibu kota awalnya adalahuntuk mempelajari dunia ini. Jika Chelsea tahu kalau aku hanya bermalas-malasan di sekitar stiap hari, bayangkan saja betapa marahnya dia…” –Ruri
Hanya pemikiran saja membuat Ruri merinding.
“Aku mengerti kau datang dari mana. Namun, kau tahu betapa khawatirnya Yang Mulia jika kau tidak ada di sampingnya. Lalu alasan seperti apa yang akan kau berikan padanya? Melihat karena kau belum mengatakan bahwa kau adalah manusia, kau tidak bisa benar-benar mengatakan ‘Aku bekerja,’ kan?” –Euclase
“kalau begitu, Aku hanya harus menjaga tetap berjalan-jalan. Kucing normal berjalan ke sekitar tanpa tujuan di dalam kepala mereka juga.” –Ruri
“Tapi tetap saja…” –Euclase
“Tolonglah Euclase-san! Hanya kau orang yang bisa membantuku!” –Ruri
Dan dengan itu, Ruri entah bagaimana bisa meyakinkan Euclase.
Dan jadi…
“Selamat datang!-” –Ruri
Ruri mulai bekerja di rumah makan milik kenalan Euclase di kota tetangga.
Menggunakan rambut palsu yang dipersiapkan oleh Euclase untuk menutupi rambut pirangnya yang jelas, dia mulai pekerjaan-patuh-waktunya.
Tahu bahwa dia akan menyebabkan keributan besar jika dia pergi terlalu lama, dia hanya bekerja selama jam sibuk di pagi hari.
Pemilik rumah makan dalam pertanyaan adalah pasangan yang secara resmi dipekerjakan oleh keluarga besar Euclase.
Karena usia tua mereka, mereka berhenti bekerja di rumah keluarga Euclase dan memulai rumah makan ini bersama.
“Memiliki Ruri-chan di sini adalah seperti kiriman tuhan. Kudengar bahwa kau baru bekerja di sini belum lama, tapi kami ingin memberikan kesempatan, kami ingin memberimu pekerjaan penuh waktu langsung.”
“Aku juga merindukan untuk bekerja di bidang ini, jadi aku sangat senang.” –Ruri
Meskipun sedikit berbeda dari rumah makan, Ruri selalu ingin bekerja di kafe.
Tidak peduli dia tes wawancara untuk pekerjaan apapun, satu orang itu juga akan selalu muncul juga entah bagaimana. Orang itu adalah Asahi.
Aku berharap untuk tidak dipekerjakan bersama dengan Asahi, Ruri selalu pergi tes wawancara yang memperkerjakan jumlah orang terakhir. Dan selalu, tepat, Asahi akan menjadi satu yang dipekerjakan itu.
Dan hanya seperti saja, Asahi akan keluar dari pekerjaan dengan alasan ‘Jika aku tidak bekerja dengan Ruri, maka tidak ada alasan untuk menetap di sini.” Dapat dipahami, Ruri sangat geram tentang hal ini.
Pada akhirnya, pekerjaan paruh waktu yang hanya bisa Ruri dapatkan di dunia aslinya, adalah permodelan yang diperkenalkan oleh ibunya kepada Ruri, melalui koneksi bisnisnya.
Sebuah pekerjaan di mana dia bekerja sebagai model yang memakai pakaian imut, dan fotonya dimbil, adalah apa yang ingin dilakukan Ruri. Namun, sebagai seorang pelajar, dia membutuhkan uang saku tambahan utuk kehidupan sosialnya yang sepertinya tidak pernah cukup.
Juga, meskipun itu bukan sesuatu yang benar-benar ingin dilakukan Ruri dalam hidupnya, kenyataan bahwa Asahi tidak ada di sana bersamanya. Satu alasan itu saja berarti bahwa tidak ada tempat yang lebih nyaman daripada studio permodelan.
Hal yang anehnya, mereka yang berteman dengan ibu Ruri cenderung untuk memprioritaskan Ruri bahkan jika Asahi dan Ruri hadir bersama, meskipun setiap orang lainnya akan tertarik dengan Asahi.
Sihir pesona Asahi entah bagaimana tidak bekerja pada mereka.
Dulu, Ruri tidak sadar akan keberadaan sihir, dan berpikir belaka bahwa alasan kenapa ibunya sendiri tidak pernah berpihak pada Asahi karena pesonanya sendiri (Ibunya Ruri) melampaui milik Asahi. Dan dengan kesalahpahaman itu, Ruri juga memiliki waktu dimana dia meratapi, dengan tertekan berpikir bahwa dia tidak cukup mempesona.
Namun, Asahi harusnya menggunakan sihir pesona secara tidak sadar.
Berdasarkan pada Chelsea, mereka yang tanpa pertahanan terhadap sihir harusnya merasakan efek sihir pesona lebih kuat, jadi kenapa?
Ruri mulai ragu.
Itu saat kemudian Ruri mengingat sesuatu.
Sihir pesona tidak bekerja pada orang yang kekuatan sihirnya lebih kuat dibanding si pemakai, atau mereka yang sudah berada di bawah pengaruh pesona sihir pemakai sihir pesona oleh orang lain.
(Huh…?)
Chelsea juga berkata bahwa kekuatan sihir adalah sesuatu yang diwariskan.
Mereka dengan kekuatan sihir yang kuat akan memiliki kesempatan yang lebih tinggi untuk memiliki seorang anak dengan kekuatan sihir seperti mereka sendiri.
(HUH?)
Ruri mulai mengingat lebih detail masa lalunya.
Mengenai kakek yang memaksakan menyuapi segala hal tentang pengetahuan bertahan hidup padanya.
Dia adalah lelaki dengan sejuta cerita menyenangkan seperti bagaimana selama pelayanannya dulu, dia sendiri menghancurkan semua tentara musuh ketika dihujani peluru musuh. Ada juga cerita itu di mana dia menumbangkan pohon besar hanya dengan kepalan tangannya.
Ruri menelan semua itu sebagai sesuatu yang dilebih-lebihkan ketika dia pertama kali mendengar itu, tapi jika sihir juga terlibat…
Acara lain pada masa lalu yang baru-baru ini mencuat pada Ruri adalah yang ibu dan kakeknya cenderung berbicara sendiri. Mereka akan melihat ke arah ruang kosong dan memulai percakapan. Dan dengan cara mereka berkomunikasi, seperti orang lain benar-benar hadir.
Saat itu, kakek Ruri akan melihat padanya dan berkata “Apakah dia mampu…?” dimana ibunya akan menjawab “Masih belum.” yang mana mereka kemudian akan menunjukkan ekspresi kekecewaan.
Ruri kemudian akan melihat pada ruang kosong hanya untuk bertemu dengan…. tidak ada apa-apa ketika dia memiringkan kepalanya dalam kebingungan.
Namun……
Para peri yang selama ini berada di sekitar Ruri seeprtinya akan cocok dengan kepingan-kepingan itu. Berbicara tentang para peri itu, mereka harusnya Ruri dari kejauhan sekarang ini agar tidak kerja paruh waktunya.
(…Tidak mungkin… Kan?… Maksudku…)
Pada saat ini, Ruri merasa seperti jika dia terbentur kebenaran tentang dunia.
Ruri mencoba berpikir keras mengenai penjelasan lainnya yang akan menjelaskan sikap ibu dan kakeknya, tapi dia mengakhirinya. Hipotesisnya sekarang hanya satu yang dapat diterima untuk menjelaskan keanehan yang jelas ditunjukkan oleh keduanya.
Jauh di dunia aslinya, hilangnya Ruri yang tiba-tiba mungkin akan jadi kasus orang tersembunyi. Mereka mungkin akan khawatir.
Tapi paling tidak, kenyataan bahwa Ruri tidak menemui sebuah kecelakaan atau penculikan mungkin disimpulkan dalam investigasi.
…… Yeah, masuk akalnya, seluruh pengalaman ini mirip penculikan. Ruri yang sekarang ada di dunia paralel memberinya beberapa tingkat penghiburan.
Mereka mungkin akan khawatir tentangnya, tapi tidak ada alasan bagi mereka untuk sedih.
Paling tidak, ibu dan kakeknya membesarkan dia untuk cukup berani bertahan hidup bahkan di dunia paralel.
Mereka harus berpikir bahwa dia melakukannya dengan baik sendirian.
Dengan itu, Ruri merasa seperti satu dari jangkar yang mencengkeramnya dengan dunia aslinya menghilang.
“Maaf mengganggumu Ruri-chan, tapi bisakah kau melaksanakan tugas terakhir sebelum kau selesai untuk hari ini?”
“Dengan senang hati-” –Ruri
Sepertinya karena jam sibuk pagi hari, tidak akan ada cukup bahan makanan untuk penjualan sore. Jadi Ruri diminta untuk mendapatkan lebih banyak bahan dari pasar di dekatnya.
Acara selanjutnya bertempat selama dia kembali dari pasar. Sesuatu yang seharusnya tidak berada di tengah jalan, mengambang tepat di hadapannya.
“Hmm? Se ekor sea angel?… Ah, jatuh.” –Ruri
Sea angel yang mengambang di udara jatuh ke tanah, tepat di hadapan Ruri, seperti menyerah pada kehidupan.
Sea angel yang diketahui Ruri berwarna transparan. Namun, sea angel ini seputih susu dengan sedikit siri berwarna pink dengannya.
Dan perbedaan paling besarnya adalah, sea angel ini berukuran besar ketika kau mempertimbangkan ukuran normal sea angel. Jadi sedikit lebih kecil dari telapak tangan Ruri, ini mungkin tidak memiliki kualifikasi untuk di sebut sea angel.
Namun, meskipun warna dan ukurannya tidak biasa, tidak ada kesalahan, makhluk dengan wujud yang agung ini tanpa ragu, adalah se ekor sea angel.
Dan kenapa mkahluk laut ini, bahkan sering dipanggil peri aliran es, mengapung di udara di mana bhakan tidak ada air atau es?…
Ruri berjongkok untuk melihat dengan jelas sea angel itu. Tanpa peringatan…
[A-Ai…Air……]
“?! Itu bicara?”
-Ruri
Terkejut dengan kejadian yang , Ruri langsung menjaga jarak dari sea angel. Namun, dia mengerti situasinya dengan ia yang memoohon minta air dan tanpa buang-buang waktu Ruri menyelamatkan aksinya selanjutnya.
Membawa sea angel dan belanjaannya, dia mulai dengan gagah menuju arah rumah makan dalam kecepatan penuh.
Dia masuk ke dalam rumah makan, meninggalkan belanjaan di konter, mencari sebuah ember, dan mengisinya dengan air dari sumur, membawa ember kembali ke toko, dan melepaskan sea angel ke dalamnya.
Ruri kemudian ingat bahwa sea angel adalah makhluk laut dan dengan cepat masuk ke dalam toko untuk mengambil beberapa garam.
Setelah mendapatkan beberapa di tangan, dia menuangkannya ke dalam ember.
Ketika dia sedang terburu-buru, jumlah garam yang kita bicarakan di sini dengan mudahnya menggunung, mencuat keluar dari wadah. Ketka Ruri menyadari bahwa itu berlebihan, sudah terlalu terlambat.
[Kenapa kau menambahkan garam?? Itu hanya akan membuat airnya sangat asin kan?!]
Sea angel yang kembali hidup berteriak. Ini memberikan Ruri konfirmasi bahwa dia tidak hanya membayangkan sea angel yang berbicara sebelumnya.
Meskipun sea angel itu marah, mata merah yang menonjol berpasangan dengan wajahnya yang seperti-malaikat membuat hati Ruri berdebar.
“Kupikir sea angel adalah makhluk laut?” –Ruri
[Aku makhluk air segar!]
Sea angel di dalam ember mengepakkan siripnya sambil mengeluh.
Namun, makhluk di dalam ember membuktikan sesuatu yang berbeda. Itu terlihat mirip belaka dengan sea angel. Yeah, itu sangat jelas, karena sea angel seharusnya tidak MENGAPUNG di udara.
[Mari tinggalkan masalah itu di sana. Tidak hanya kau menyelamatkanku, aku bisa mendapatkan orang yang akan kutemui, dengan selamat.]
“Kau ingin bertemu denganku?” –Ruri
[Benar.]
Ruri idak bisa memikirkan alasan apapun untuk se ekor sea angel ingin bertemu dengannya.
Menghiraukan kebingungan yang ditunjukkan oleh Ruri, sea angel menyatakan permintaan nya.
[Beri aku nama!]
“Huh?! Nama? Kenapa sesuatu seperti nama?” –Ruri
[Kau memberikan Kotarou namanya, kan? Aku ingin kau memberiku sebuah nama yang bisa ku pamerkan dengan bangga! Jadi… beri aku nama!]
Entah bagaimana, nama ‘Kotarou’ disebutkan… ‘Kotarou’ yang hanya diketahui Ruri adalah orang itu kan, atau lebih disebut binatang. Ruri telah mengonfirmasinya.
“Dengan Kotarou, apakah yang kau maksud adalah binatang buas yang terlihat seperti babi, Kotarou yang itu?” –Ruri
[Benar. Peri angin yang bodoh itu menghiraukan atribut anginnya sendiri dan dan pergi untuk memiliki atribut tubuh bumi-saja. Karena itu, dia tidak bisa menggunakan kekuatannya sama sekali.]
Dari hal itu, satu detail kecil menarik perhatian Ruri.
“Eh?? Kotarou adalah peri?! Bukan binatang buas sihir?” –Ruri
[Hanya tubuhnya yang binatang buas sihir. Jiwa di dalam tubuhnya baik ini maupun miliknya adalah kami, para peri. Aku mengerti kenapa dia tidak memberitahumu ini. Kami para peri tidak memiliki tubuh fisik. Tapi para peri dengan tingkat yang lebih tinggi kadang-kadang akan memiliki tubuh binatang buas sihir atau bahkan orang. Hingga sampai baru-baru ini, aku sendiri tidak memiliki tubuh fisik. Agar bertemu denganmu, aku pergi ke sungai untuk meminjam tubuh ini. Meskipun sepanjang di tengah jalan, aku tidak bisa terpenuhi dengan air yang kubutuhkan. Situasiku sangat kritis hingga aku hampir sudah menemukan tubuh baru.]
“Haaaar… .” –Ruri
Ruri memberikan jawaban yang lemah.
Ruri dibombardir dengan begitu banyak informasi dalam waktu singkat seperti itu yang dia tidak tahu respon apa yang harus dia berikan.
“Kenapa kau memiliki tubuh untuk bertemu denganku?” –ruri
[Berdasarkan para peri di sekitarmu, mereka bilang kau menyukai sesuatu yang imut. Itulah kenapa aku pergi mencari tubuh yang terlihat imut. Menurtmu bagaimana tubuh ini? Sejujurnya, ku dengar kau menyukai mofu mofu, jadi aku berinisial mencari tubuh demi-humans yang cocok, tapi aku tidak menemukan siapapun dengan atribut yang cocok denganku. Jika kau memilih mofu mofu dibanding tubuh ini, aku bisa saja mencari ke sekitar sana. Bagaimana kedengarannya? Ada begitu banyak demi-humans di sini yang kuyakini aku akan bisa menemukan seseorang yang cocok.]
Tubuh yang sekarang ini dimiliki oleh peri memang imut, tapi isi setengah percakapan yang terakhir itu menakutkan.
Ruri menggelengkan kepalanya dengan kencang, menunjukkan penolakan tegas terhadap tawaran peri.
Kenapa pola pemikiran para peri selalu mengarah ke kalimat itu?
“Tubuh itu cukup bagus!” –Ruri
[Oh, begitu. Kalau begitu oke. Jadi… beri aku nama!]
(Apa maksudmu dengan ‘Jadi’? kenapa percakapan kembali pada ‘jadi’ pada titik ini??)
Namun, tidak mampu menolak pandangan penuh-harap yang ditujukan padanya, Ruri memikirkan sebuah nama.
“Kalau begitu… bagaimana dengan ‘Rin’ kedengarannya?” –Ruri
[Rin? Jadi itu namaku, kan? Baiklah, aku akan mengambilnya.] -Rin
Terlalu gembira karena memiliki nama, Rin mengepakkan siripnya dan meloncat keluar dari wadah. Ruri senang bahwa Rin puas dengan nama yang diberikannya dan lega ketika dia melihat Rin berputar di sekitar dalam kegembiraan.
[Oh benar. Kotarou menyebutkan bahwa dia akan datang kemari nanti.] –Rin
“Apa?! Tunggu sebentar! Dia tidak akan bisa memasuki kota dengan tubuh raksasanya, kan? Akan ada kepanikan.” –Ruri
Hanya dengan berjalan, tubuh besar Kotarou akan merusak kota.
[Ya. Itulah kenapa sekarang dia keluar untuk mencari tubuh baru. Dia bilang bahwa dia akan menemuimu dengan tubuh yang akan paling kau sukai.]
Ruri merasa tidak nyaman.