Chapter 17- Patah

“Katakanlah, kenapa kau jadi se ekor kucing? Bukankah kau seharusnya adalah manusia?” –Joshua
Ruri membeku kaku dari kata-kata itu.
Selain Chelsea, seharusnya tidak ada lagi yang tahu            fakta rahasia bahwa Ruri bisa bertransfofmasi menjaid kucing. Bahkan Ruri belum memberitahu Chelsea bahwa dia tinggal di ibu kota sebagai kucing.
Pastinya tidak ada yang tahu bahwa wujud-kucing Ruri dan wujud-manusia Ruri adalah orang yang sama, jadi tidak ada bukti apapun bagi seseorang untuk berpikir demikian.
Jika Ruri tenang, mungkin dia akan mencapai sebuah kesimpulan bahwa alasan kenapa Joshua mengatakan apa yang dia katakan, mungkin karena dia diberitahu kenyataan oleh neneknya, Ruri, Yang Dicintai adalah manusia, dan dia haya mencoba mengorek konfirmasi secara verbal.
Bukan mengatakan itu adalah kondisi yang sebenarnya, tapi itu bisa menjadi alasan yang sangat bagus.
Namun, Ruri dalam keadaan begitu panik, bahwa kemungkinan seperti itu bahkan tidak masuk dalam kepalanya.
[Tidak- err, yeah, err…] –Ruri
Kegelisahannya menghambat kemampuannya untu membentuk kalimat yang koheren.
Ketika detik demi detik berlalu, dia bahkan mulai lebih gelisah, tapi kalimat yang keluar dari mulutnya tidak masuk akal sama sekali.
Para peri mungkin mengambil situasi seperti Ruri berada di bawah masalah, ketika mereka tanpa buang-buang waktu membentuk dinding perlindungan di depan Ruri dan menatap pada Joshua.
[Jangan mengganggu Ruri!!]
[Kau pembohong! Kau bilang tidak ada seseorang dari Suku Naga yang akan melukai Yang Dicintai!]
Joshua yang sekarang ini hampir ditandai sebagai musuh oleh para peri buru-buru menyanggah pernyataan para peri.
“Tidak, tidak, itu bukan sebuah kebohongan. Aku tidak mencoba untuk mengganggunya atau apapun tadi, aku hanya mencoba bertanya sesuatu padanya.” –Joshua
[Meskipun orang itu dari Suku Naga, dia menghina Ruri! Seperti perkiraan, kau adalah pembohong!]
“Huh? Orang itu…? apakah maksudmu orang yang baru saja di tegur oleh Finn? Jadi situasi dengan Ewan karena dia mengganggu Ruri?” –Joshua
Ketika para peri mengangguk sebagai konfirmasi,    Joshua.
“Bocah idiot itu… hanya karena dia tidak bisa melihat para peri tidak berarti dia bisa atau harus bertengkar dengan Yang Dicintai. Itu hanyalah pengetahuan umum. Aku akan memberikannya pelajaran yang keras sendiri, jadi tolong tahan kemarahanmu untuk sementara, oke?” –Joshua
Meskipun para peri menunjukkan keraguan dan ketidakyakinan, mereka mendengarkan permohonan Joshua.
Alasan dari kemauan mereka  sebagian adalah karena apa yang telah dilakukan Joshua untuk Ruri. Tindakannya meminta para peri untuk memandu Ruri kepada neneknya tidak hanya menjaga Ruri tetap selamat, tapi juga membuat Ruri memiliki waktu yang indah di sini di dunia ini.
Karena latar belakang serita itu tertahan untuk Ruri, dia bingung dengan ‘kedekatan’ yang tak terduga antara Joshuan dan para peri yang ditunjukkan satu sama lain. Dia tidak bisa tidak bertanya-tanya tentang hal ini.
[Apakah kalian berteman dengan Joshua-san?] –Ruri
Jawaban datang, bukan dari para peri melainkan Joshua.
“Bebaslah untuk meninggalkan semua formalitas ketika kau berbicara padaku. Paling tidak, kau memberikan izin untuk melakukannya juga terhadapmu. Aku bercakap pendek dengan para peri ketika aku masih berada di Nadarsia. Ketika kau diasingkan dari Nadarsia ke hutan, aku memberitahu para peri untuk membawamu ke tampat nenekku.” –Joshua
Dengan pemberitahuan yang tak terduga menghantamnya, Ruri membelalakkan mata.
Joshua melanjutkan.
“Aku berada di Nadrsia menjalankan pekerjaan investigasi ketika kau dan teman-temanmu di panggil ke Nadrsia. Karena aku berada di sana mulai dari awal, aku benar-benar sadar dengan situasi yang kalian hadapi. Begitu juga dengan kenyataan bahwa kalian adalah manusia. Seujurnya, aku benar-benar ingin datang untuk menyelamatkanmu, tapi tugasku melarangku untuk melakukannya. Itulah kenapa aku menyerahkanmu di tangan para peri. Aku minta maaf tentang hal itu.” –Joshua
Ruri kehilangan kata-kata. Namun, ada satu hal yang dia yakini.
[Tidak perlu meminta maaf. Kenyataannya, aku sangat  bersyukur dengan apa yang kau lakukan untukku. Berkatmu, aku bisa merasakan hidup yang menyenangkan ketika aku berada di sini.] –Ruri
“Meskipun wajahnya seperti itu, dia baik hati, kan?” –Joshua
[Ya, meskipun wajahnya seperti itu, dia benar-benar menjagaku dengan baik.] –Ruri
“Senang mendengarnya.” –Joshua
Joshua tersenyum. Setelah mengelus kepala Ruri dengan kuat, dia menepuk-nepuk kepalanya beberapa kali.
(Aku pikir bahwa aku ke dunia ini adalah ketidak beruntungan terbesar yang kutemui, siapa yang tahu behwa aku sebenarnya sangat beruntung. Bahkan tanpa sepengetahuanku, aku diselamatkan oleh seseorang yang bahkan aku tidak tahu.)
Ruri memang sangat beruntung karena telah menemui orang-orang yang ditemuinya yang memperlakukannya dengan keramahan dan kehangatan. Dengan dia yang menjadi Yang Dicintai, dia mungkin bisa diselamatkan oleh orang yang mungkin menyelamatkannya hanya karena dia berada dalam masalah, tanpa motif tersembunyi untuk tujuan tertentu, tapi dia mungkin juga telah ‘diselamatkan’ oleh orang yang ingin memanfaatkan statusnya.
Nadarsia akan jadi contoh teladan.
Sebagai seseorang yang tidak tahu apa-apa tentang situasi dan pengetahuan umum di dunia yang asing,  jika Ruri terpenuhi dengan informasi palsu bahwa hanya Nadarsia lah yang bersinar dalam cahaya yang bagus, dia akan menerimanya sebagai kebenaran.
Untuk itu, tidak ada kata lain untuk diucapkan bahwa dia sangat beruntung.
Namun, kenyataan masih tersisa bahwa Nadarsia adalah yang memanggilnya ke dunia ini, dan kemarahan dalam diri Ruri sekali lagi menyala.
(Mereka….. hanya orang-orang itulah yang tak akan kumaafkan!…)
“…Jadi, izinkan aku untuk mengulang pertanyaanku, kenapa kau berubah jadi kucing? Kau kupastikan adalah manusia ketika kau berada di Nadarsia.” –Joshua
[Ah yeah, itu…] –Ruri
“Apa yang kau maksud dengan itu?…” –Joshua
Baru ketika Ruri akan memberikan jawaban ketika suara ketiga bergabung dalam percakapan. Ketika dia berbalik menuju sumber suara, ada Euclase yang berdiri dengan wajah terkejut.
Baik Ruri dan Joshua bersamaan membuat emosi yang jelas mengatakan “Crap”.
[Euclase, apakah kau tidak sengaja mendengar apa yang baru saja kukatakan…] –Ruri
“Keras dan jelas! Bahwa kau adalah manusia. Jelaskanlah apa yang kau maksud dengan itu!” –Euclase
Ruri yang gemetar menatap Joshua meminta bantuan.
“…Ngomong-omong, kenapa kau ada di Distrik 5? Seharusnya di sini tidak ada apapun yang mengharuskan Ketua Kedutaan seperti dirimu untuk hadir.” –Joshua
“Ufufu, aku di sini untuk memberikan sedikit kesegaran dari pekerjaan. Sesuai perkiraan, pemandangan para pria dengan tubuh indah mereka adalah obat untuk mataku.” –Euclase
Joshua melemparkan tatapan dingin pada Euclase yang mukanya memerah.
“Kau lebih baik tidak melakukan apapun yang gegabah! Lihat saja dan jangan sentuh! Jika kau turun ke jalan itu, aku akan meminta Yang Mulia untuk membatasi aksesmu terhadap fasilitas ini, kau dengar aku?” –Joshua
“hasusnya tidak masalah jika aku mendapat izin dari mereka, kan? …..Tunggu, itu bukan titik pembicaraan kita!!!! Jangan kau coba-coba untuk mengubah topik! Untuk sekarang, ayo pindah ke tempat yang lebih baik.” –Euclase
Setelah mengatakan itu, seperti tidak mengizinkan Ruri untuk menyelinap keluar pembicaraan ini, Euclase menarik tengkuk Ruri seperti menangkap mangsa. Tidak mampu membuat Euclase menyerah pada pembicaraan ini, Joshua memberikan respon kekalahan, “Oh yeah. Kalau begitu tidak bisa membantu. Mengatakan yang sejujurnya, lagi pula aku juga ingin tahu kenapa dia berubah menjadi kucing.” dan mengikuti di belakang Euclase.
Sepasang mata melihat seluruh kejadian itu.
“Dia manusia…..?”


Ada tiga orang berdiri yang memasuki ruangan Euclase.
“Sekarang, jelaskan dirimu sendiri!” –Euclase
Menghadapi tatapan tajam yang akan membuatnya susah untuk mengelakkan Euclase dari kebenaran, Ruri menyerah pada ide untuk melarikan diri.
Seperti yang diharapkan dari seorang Ketua Kedutaan, tekanan yang dia yang dia singgung bukanlah sesuatu yang dipermasalahkan.
Jadi, Joshua membeberkan apa yang terjadi di Nadarsia
Setelah mendengar itu, sebuah pertukaran antara “Aku tidak bisa percaya bahwa mereka sebodoh itu.” “Kau juga berpikir begitu, kan?” terjadi di antara Joshua dan Euclase. Pada titik ini, Ruri sedikit tidak jelas mengenai sesuatu.
[Meskipun Joshua berada di tengah pengumpulan keterangan, dia tidak melaporkan ini?] –Ruri
Jika Joshua mengetahui keberadaan Ruri, dia harusnya sudah melaporkannya dengan segera. Paling tidak Yang Dicintai telah ditemukan.
Namun, keberadaan Ruri tidak diketahui sampai dia tiba di ibu kota, bahkan tidak untuk seorang Ketua Kedutaan seperti Euclase.
“Nenek menyuruhku untuk tidak berbicara sekatapun mengenai dirimu. Dia ingin kau menetap di hutan sambil kau mengerti hubungan di dunia ini. Jika kabar tentangmu keluar, kakek akan dengan paksa membawamu ke ibu kota.” –Joshua
“Pak tua botak itu pasti akan membawanya ke sini ke ibu kota, tanpa pertimbangan Chelsea dan izinnya.” –Euclase
Komentar yang cukup kejam untuk seseorang.
“Benarkan? Jika dia dibawa ke ibu kota bahkan tanpa mengetahui apa itu para peri, sesuatu terjadi padanya yang akan membawa kemaraha para peri, bayangkan saja kekacauan apa yang akan dibawa…. Itulah kenapa aku tidak memberitahu siapapun tentang Ruri. Hanya 2 orang yang tahu tentang identitasnya yaitu aku dan nenek.” –Joshua
Entah bagaiamana mengerti situasinya, Euclase menghela nafas dan melanjutkan pertanyaannya.
“Selanjutnya kau Ruri. Kenapa seseorang sepertimu, seorang manusia ketika awal meninggalkan Nadarsia, sekarang adalah kucing? Silahkan jelaskan hal itu.” –Euclase
[Karena beberapa kondisi yang muncul ketika aku berada di jalan menuju tempat Klaus, aku memakai wujud kucing milikku.  Dan seperti yang diharapkan, aku salah dimengerti sebagi se ekor kucing. Pertama aku ingin kembali ke wujud manusia sekali, tapi kemudian Klaus mengatakan…..] –Ruri
“Ayah mengatakan…?” –Joshua
[… Itu adalah hal yang bagus bahwa Yang Dicintai bukanlah manusia… Itulah kenapa aku khawatir jika aku memberitahunya bahwa aku adalah manusia, dia akan memperlakukanku dengan buruk. Itulah kenapa aku tidak mengatakan kebenarannya.] –Ruri
“Apakah Klaus benar-benar mengatakan sesuatu seperti itu?” –Euclase
Euclase memberikan tatapan curiga, tapi itu tanpa keraguan adalah kebenarannya.
[Ya. Finn yang hadir pada saat itu juga memberikan respon persetujuan terhadap kalimat Kalus.] –Ruri
Hanya dengan mengungkapkan kebenaran, Ruri tidak berpikir bahwa Klaus yang baik hati dan Finn akan berubah begitu banyak dalam menjamunya, tapi di ibu okta tanpa Chelsea, melindungi diri sendiri adalah prioritas pertamanya.
“Aku tidak yakin apa yang mendorong ayah untuk berbicara seperti itu, tapi ayah dan Finn bukanlah tipe orang yang akan memperlakukan seseorang dengan buruk hanya karena mereka manusia, kau tahu? Meskipun ada beberapa dari Suku Naga yang mempercayai supremasi dalam Suku Naga,           jumlahnya.” –Joshua
Meskipun Euclase tetap diam, dia memberikan anggukan persetujuan untuk apa yang dikatakan Joshua.
[Tapi selain orang-orang dari Suku Naga, tidak ada siapapun yang dari suku lain di kastil ini, kan? Karena itu, aku mempunyai kesan bahwa orang-orang dari Suku Naga tidak menyukai orang dari suku lainnya.] –Ruri
Hal seperti itulah yang Ruri pikirkan ketika sampai di kastil ini untuk pertama kalinya.
Jika dia bisa bertemu dengan manusia di kastil ini, dia kan bertanya pada mereka bagaimana manusia diperlakukan. Jika tidak ada diskriminasi, dia sudah akan kembali pada wujud manusianya. Sayangnya, tidak ada satupun manusia yang terlihat.
Dan begitu, Ruri yakin bahwa mereka yang berasal dari Suku Naga hanya menyukai terhadap orang-orang dari suku mereka sendiri.
“Itu karena, kecuali kau berasal dari Suku Naga, kau tidak akan bias bekerja di samping Raja Naga. Kau seharusnya sudah mengetahui ini, tapi Suku Naga menguarkan aura yang membuat suku yang lebih lemah takut pada mereka secara insting. Apalagi ketika kita berbicara tentang Raja Naga dengan kekuatan sihir yang kuat. Mempertimbangkan fakta itu, sudah terduga bahwa mereka dari Suku Naga akan mengambil Distrik yang lebih tinggi, dan untuk Ruri yang telah tinggal di Distrik lebih tinggi yang sama, hanya akn bertemu dengan orang dari Suku Naga. Jika kau pergi ke Distrik yang lebih rendah, kau bisa menemukan bukan hanya manusia, tapi orang-orang dari semua jenis suku sedang bekerja.” –Joshua
[Begitu…..]
Dengan itu, apa yang telah membuat Ruri bermasalah selama ini langsung menjadi lega.
(Aku harusnya sudah membicarakan hal ini dengan orang lain sebelumnya…)
Namun, masih ada beberapa ketidaknyamanan dalam hati Ruri. Ini sebenarnya karena dia sekarang berteman dengan mereka, bahwa jika mereka tiba-tiba menghindarinya hanya karena kebenaran, masih membuatnya takut.
“Yeah, kita bisa saja menjaga ini sebagai sebuah rahasia sampai kau yakin bahwa semua orang tidak akan masalah jika mengetahui kebenarannya.” –Joshua
[Hmm? Haruskah aku tidak memberitahu mereka bahwa aku adalah manusia?] –Ruri
Mengira bahwa situasinya akan dilaporkan pada Jade dan Klaus dengan segera, Ruri tidak bisa tidak sedikit terkejut.
“Aku berjanji pada nenek bahwa aku tidak akan memaksamu melakukan apapun jika kau datang ke ibu kota. Bebaslah untuk mengamati dan bergerak sesuai situasi seperti yang kau lihat tepat. Tapi aku ingin mengatakan ini, Klaus dan Finn bukanlah jenis orang yang akan mengubah tata krama mereka jika kau memberitahu mereka bahwa kau adalah manusia.” –Joshua
Segera mengikuti itu, Euclase dengan lembut berkata “Meskipun ada satu orang yang mungkin akan berubah…” yang sepertinya tidak tertangkap oleh Ruri.
[Terimakasih. Dan, aku minta maaf karena menyembunyikan kebenaran darimu.] –Ruri
“Tidak apa-apa. Paling tidak, ada alasannya kau tidak bisa mengungkapkan kebenarannya. Namun, jika kau menyeretnya terlalu lama, kau mungkin akan menemukan dirimu dalam situasi yang mungkin akan sulit untuk untuk mengeluarkan kebenaran, jadi berhati-hatilah.” –Euclase
Ruri menerima peringatan Euclase dengan sungguh-sungguh dan mengangguk.
“Dengan itu, aku bisa dengan kasar mengerti situasimu saat ini. Artinya, bagaimmana dengan bagian kau berubah menjadi kucing?” –euclase
“Aku juga tertarik.” –Joshua
Jika Ruri memulai dari bagaimana dia bertemu dengan Lidya, cerita itu akan berlarut-larut, jadi dia melewati bagian itu dalam penjelasannya.
[Suatu hari aku menemukan sebuah gelang. Begitu aku menggunakannya, aku berubah jadi kucing.] –Ruri
“Apakah itu gelangnya? Itu adalah sesuatu yang bahkan akan mengubah aromamu dan keberadaanmu menjadi se ekor kucing?” –Euclase
[Ini adalah sesuatu yang diciptakan oleh orang yang kelewat mesum yang dia melemparkan segalanya dalam menciptakan sesuatu yang akan memuaskan pemujaannya.] –Ruri
Itu adalah sebuah pemujaan yang benar-benar mesum dan menjijihkan. Namun, berkat itu juga bahwa Ruri selamat.
“Lagian kenapa kau bahkan berubah jadi kucing? Jika kau pergi ke tempat Klaus sebagai manusia, seluruh kesalahpahaman ini tidak akan pernah terjadi dari awal.” –Euclase
[Sebenarnya, ketika aku sampai di ibu kota, aku dikejar oleh 2 pria. Dan karena keberuntungan akan ada padaku, aku bertemu mereka lagi ke esokan harinya. Jika aku terlihat pergi ke tempat Klaus oleh mereka, aku akan menyusahkan Klaus. Ketika itu terjadi, aku bertemu dengan seorang lelaki aneh yang menemukan warna rambut dan mataku yang langka. Agar tetap tersembunyi, aku tetap dalam wujud kucingku hanya kalau-kalau.] –Ruri
Keheningan yang aneh datang pada Joshua dan Euclase.
“… … Ini terdengar sangat tidak asing.” –Euclase
“Apakah kau ingat pakaian yang dikenakan oleh lelaki aneh itu?” –Joshua
Setelah merenung beberapa saat, Ruri menjawab pertanyaan dari Joshua yang gelisah.
[Jika aku mengingatnya dengan benar, orang aneh itu memakai pakaian hitam dengan hanya matanya yang tak tertutup. Dia menunjukkan ketertarikan yang sangat dalam pada warna rambutku. Aku khawatir bahwa dia adalah pedagang budak jadi aku melariak diri dengan cepat.] –Ruri
“… … … …”
Dengan gambaran dari Ruri, baik Joshua dan Euclase tahu identitas orang itu. Pakaian tersebut digunakan untuk menutupi kekuatan sihir besar-besaran dari Raja Naga tertentu ketika dia berjalan-jalan dengan senang hati di ibukota.
“Ruri, bisakah kau kembali ke wujud aslimu sekarang?” –Euclase
[Eh? Sekarang?] –Ruri
“Benar, sekarang, hus.” –Euclase
Ketika di buru-buru, Ruri meminta Euclase untuk memindahkan gelang di pergelangan tangannya. Begitu lepas, tubuh Ruri mulai bercahaya. Begitu sinarnya tak teratur, di sana berdirilah wujud manusia Ruri.
Joshua dan Euclase keduanya menunjukkan ekspresi tercengang pada pemandangan Ruri dengan rambut pirang dan warna mata lapis lazuli di hadapan mereka.
Dan kemudian, Joshua kedua tangannya menggenggam erat kepala dan menatap langit.
Guohhhhhhh KAU BERCANDA PADAKU?! Apa alasan untuk kerja kerasku?!…… Aku bahkan pergi ke negeri sekitar!!” –Joshua
“Turut berduka cita. Ku pikir itu adalah menyia-nyiakan usaha.” –Euclase
Euclase mencubit jidatnya sambil menghela nafas.
“Hm? Apakah ada sesuatu yang salah?” –Ruri
Meskipun Ruri kembali ke wujud manusianya, dia tidak enak dengan kedua orang di hadapannya tidak mempertanyakan warna rambutnya yang langka.
“Ah, itu bukanlah sesuatu yang perlu Ruri khawatirkan. Itu hanya sesuatu di antara kami.” –Euclase
Setelah mengatakan itu, Euclase dan Joshua mendekat datu sama lain dan mulai berbisik sehingga Ruri tidak bisa mendengar percakapan mereka.
“Katakanlah, apa baik-baik saja jika kita tidak melaporkan ini kepada Yang Mulia?” –Joshua
“Kita memberitahunya bahwa tidak masalah untuk menjaganya sebagai rahasia untuk sekarang, jadi tidak ada yang bisa kita lakukan tentang itu. Begitu Ruri sendiri memutuskan untuk mengungkapkan kebenarannya, Yang Mulia akan mencocokan sendiri kepingan-kepingannya, jadi tidak perlu tergesa-gesa.” –Euclase
“Tapi jika Ruri tidak mengungkapkan kebenarannya, aku akan diberi perintah untuk mencari ketidakpastiannya.” –Joshua
“Menyerah saja. Jika kau ingin menyalahkan seseorang, salahkan ayahmu karena dia adalah yang berkontribusi untuk situasi ini duluan.” –Euclase
Dengan permohonannya benar-benar dibungkam oleh Euclase, Joshua menurunkan bahunya pada keputusasaan situasinya.
Ruri yang tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi, hanya bisa memiringkan kepalanya sebagai respon adegan itu.
Setelah sebentar, Ruri sekali lagi berubah ke wujud kucingnya dan menuju kantor Jade dengan Euclase dan Joshua.
Begitu di sana, bisa dilihat pemandangan Klaus dan Jade yang resah yang larut dalam kertas kerjanya.
Ruri melompat ke atas meja dengan kemampuan lompatannya yang luar biasa dan menatap wajah Jade.
[Jade, apakah kau baik-baik saja? Kau terlihat cukup buruk.] –Ruri
“Ah, tidak ada masalah.” –Jade
Ketika kerutan di jidatnya menghalus, dia mulai mengelus kepala Ruri yang halus.
Melihat senyum ramah datang dari Jade, Ruri tenang dan mulai -.- sambil membiarkan Jade mengelus kepalanya.
Itu selama dalam momen kebersamaan antara mereka berdua, bahwa Klaus memberikan sebuah laporan pada Joshua yang membuat Joshua berteriak.
“Kau tahu, Ini seharusnya bukan padaku?! Pekerjaan seperti ini biasanya jatuh di bawah tanggungjawab para diplomat!” –Joshua
“Hanya kau yang tidak memiliki apapun untuk ditangani. Juga, kau bisa menangani pekerjaan diplomat tanpa ada masalah, kan? Ini adalah calon istri yang potensial untuk Raja Naga yang kita bisacarakan di sini. Kita tidak bisa memiliki seseorang yang menyambutnya dengan tidak sopan, kan?” –Klaus
“Itu tidak benar sama sekali! Bahkan, yang… OUCH!” –Joshua
Ketika ditengah pidatonya, Joshua berteriak menderita ketika dia ditendang oleh seseorang.
Tidak yakin siapa itu, dia berbalik ke belakang hanya untuk disapa oleh tatapan mematikan dari Euclase. Menyadari bahwa kata-katanya akan melewati batas, dia kembali menimbang kembali tindakannya.
“Ada apa denganmu? Apakah ada masalah?” –Klaus
“… … Tidak ada apa-apa.” –Joshua
Itu adalah sesuatu yang hanya bisa dia katakan. Paling tidak, dia berjanji bahwa dia tidak akan membeberkan rahasia Ruri.
Berarti bahwa meskipun dia tahu kebenarannya, dia masih harus bertindak sesuai dengan tugas.
Tidak ada tugas yang membuatnya tidak termotivasi lebih dari ini.
Jade menghela nafas.
“Lagipula, penduduk dari Kerajaan Naga diculik oleh pedagang budak dan dibawa menjauh. Ini memanggil untuk penyelamatan, bahkan jika dia akan menjadi istri Yang Mulia atau tidak. Sampai  identitasnya dimiliki oleh Yang Mulia, dia kemungkinan besar adalah orang yang kita cari, jadi bersikap sopanlah jika kau bertemu dengan gadis itu. ” –Klaus
Klaus memberi sedikit peringatan pada Joshua pada akhirnya.
“Baiklah, baiklah.” –Joshua
Joshua yang sangat yakin bahwa target itu adalah orang yang salah, masih tetap mengangguk dengan perintah itu.
Ketika percakapan sepertinya akan berakhir, Jade menggendong Ruri dan berdiri.
“Aku akan beristirahat.” –Jade
Dengan satu kalimat itu, dia meninggalkan ruangan dengan Ruri yang ada di tangan.
Tujuannya adalah ruang pribadinya. Itu adalah tempat yang belum Ruri masuki sebelumnya.
Seperti yang diharapkan dari ruangan dimana setiap generasi Raja Naga tinggal, dekorasi ruangan yang cantik menarik perhatian Ruri.
Setelah bergerak lebih dalam ke dalam ruangan, tempat tidur itu membawa perasaan yang berbeda dengan ruanagn sebelumnya, dimana tema warna di sini lebih gelap. Ruri pikir bahwa warna ynag lebih gelap jauh lebih cocok dengan Jade.
Jade menempatkan Ruri di kasurnya dan mulai melepas bajunya. Ruri dengan panik memalingkan badan.
Bagi Jade, Ruri kucing biasa yang bisa berbicara. Itulah kenapa dia tidak masalah untuk ganti baju di depan Ruri. Tapi bagi Ruri, situasi ini sangat buruk bagi jantungnya.
Begitu Jade selesai  berganti dengan kaus dan celana sederhana, dia sekali lagi menggendong Ruri dan berbaring di atas kasur dengannya.
[Err… Jade-sama?] –Ruri
“Aku lelah karena semua pekerjaan yang harus ku periksa belakangan ini. Ruri sangat lembut- hanya dengan menyentuh Ruri, aku bisa merasakan diriku sendiri sembuh.” –Jade
Sebuah pelecehan seksual. Namun, Jade hanya berpikir Ruri adalah se ekor kucing. Katanya Ruri memberikan keberatan yang sederhana.
[Hanya agar kau tahu, aku adalah gadis dewasa…] –Ruri
“Tidak masalah, karena kau adalah kucing.” –Jade
Jika Ruri memberitahunya bahwa dia adalah manusia, tindakan apa yang akan diambil oleh Jade, Ruri tidak yakin.
Dengan itu, alasan lain yang membuatnya lebih sulit untuk mengungkapkan kebenaran telah bertambah.
Itu bisa karena kelebihan pekerjaan yang telah menumpuk, dengan segera, Jade tertidur. Bahkan kemudian, Ruri digendong oleh Jade dengan erat, jadi dia tidak bisa bergerak sama sekali.
Menyerah pada usahanya untuk bebas, dia menatap pada wajah indah Jade dan mulai melayang dalam pemikirannya.
(Jade menyukai seseorang, huh?…)
*
Paling tidak Jade sudah dewasa. Bahkan jika dia memiliki seseorang yang disukainya, punya satu atau dua istri bukanlah sesuatu yang aneh.
Karena dia datang bermain denganku kapanpun dia bebas, rasanya dia tidak memiliki wanita dalam hidupnya. Tapi jika kita berbicara tentang Raja Naga, dia harusnya punya banyak pengagum.
Aku harusnya sudah menyadari ini lebih awal.
*
Menghiraukan rasa sakit di hatinya, Ruri juga tertidur di samping Jade.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected.

Options

not work with dark mode
Reset