Chapter 14 – Gosip
Joshua adalah petugas intelejen dari Kerajaan Naga.
Setelah mendengar kabar yang meresahkan dari Nadarsia, dia memulai investigasinya terhadap negeri itu. Pemikiran pertamanya adalah ‘Apakah kepala orang-orang di negeri ini baik-baik saja?’.
Dan setelah mereka memanggil yang di-sebut ‘Gadis Suci’, pikirannya berkembang ke ‘Negeri ini akan menghilang…’.
Nadarsia sudah tergantung lama di utas tali jauh sebelum ini. Akan aneh bagi mereka untuk berhenti menjadi sebuah negeri saja…
Tidak menyadari perbedaan kekuatan militer, mereka meluncurkan perang melawan Kerajaan Naga yang tak terhitung jumlahnya. Dan setiap kali tanpa gagal, mereka dipukuli sampai terlupakan oleh Kerajaan Naga. Tak peduli berapa generasi raja yang mengambil alih takhta, mereka hanya tidak pernah mempelajari pelajaran mereka.
Penduduk Nadarsia adalah korban yang tak diinginkan dalam pengulangan konstan perang yang tak berguna ini.
Tingkat pajak yang tak masuk akal dan layanan wajib militer.
Mereka telah memanfaatkan tanah di sekitar negeri mereka untuk pertanian. Namun, semua itu tidak berguna jika tidak ada yang bisa mengerjakannya.
Masalah keparan yang hebat di negeri itu jauh lebih buruk karena perekrutan penduduk ke dalam tentara di utamakan.
Menghiraukan masalah negerinya, Rajanya hanya melanjutkan untuk menawarkan barang bernilai-tinggi untuk Gadis Suci yang terpanggil.
Kemudian, kejadian yang membekukan kehancuran negeri ini berada tepat di hadapan Joshua.
“Oi oi, kau salah orang.” –Joshua
Joshua, yang melihat melaui jendela dari atas sebuah pohon di luar ruangan, tidak bisa tidak membicarakan sendiri secara verbal pemikirannya pada situasi yang tidak masuk akal itu.
Apa yang dia lihat adalah seorang remaja yang dipaksa untuk merangkak, dikelilingi oleh tentara dan raja. Dia diadili karena berusaha membunuh Gadis Suci.
Tidak seperti demi-humans, manusia dengan kekuatan sihir rendahnya tidak mampu melihat apa yang Joshua lihat.
Para peri yang tak terhitung jumlahnya berkumpul di sekitar gadis yang diancam dengan kasar.
Para peri semuanya dalam keadaan marah yang bahkan Joshua dapat rasakan kekuatan sihirnya dari luar jendela.
“Apakah orang-orang itu idiot? Apa yang mereka pikirkan, mengancam Yang Dicintai seperti itu? …..ah, tentara itu baru saja menendangnya. Negeri ini baru saja menandatangani surat kematian mereka.” –Joshua
Meskipun dia tahu orang-orang itu tidak bisa melihat para peri, Joshua tidak bisa tidak mengutarakan suara batinnya.
Ketika tentara menendang gadis itu, para peri semuanya memandangnya dengan kebencian alami.
Joshua tidak bisa mengerti kenapa manusia tidak bisa merasakan kekuatan sihir berlebihan yang di pancarkan oleh para peri yang marah. Di sisi lain, mereka menyebut bahwa menghiraukan adalah keberkatan.
“Apa yang harus kulakukan?…” –Joshua
Joshua tidak bisa menghiraukan situasi dengan Yang Dicintai. Artinya, jika dia melakukan sesuatu tentang ini, dia akan membuka penyamarannya.
Ada sesuatu yang lain yang mengganggu Joshua juga.
Ketika Joshua merenungkan hal itu, gadis itu dipaksa masuk ke dalam kereta kuda dan dikirim keluar dari negeri.
Menebak berdasarkan arah mana yang dituju kereta kuda, dia mungkin dikirim ke ‘Hutan Setan’, yang merupakan nama hutan terdekat yang dibuat oleh penduduk Nadarsia.
Seperti memiliki sebuah keberuntungan saja, itu adalah hutan dimana neneknya sekarang ini tinggal.
“Ku kira aku bisa mengandalkan bantuan nenek dalam hal ini.”
Joshua memanggil para peri yang mengejar di belakang gadis itu.
“Nenekku tinggal di hutan. Tolong pimpin gadis itu ke sana. Nenekku bisa menjaganya.” –Joshua
[Dia tidak akan melukai Ruri?]
“Ya. Kami suku naga tidak akan melakukan hal bodoh seperti menyakiti Yang Dicintai. Sebagai gantinya, bisakah kalian tidak merusak negeri ini?” –Joshua
Joshua mengatakannya dengan sikap yang ramah. Tapi jauh di dalam hatinya, dia tidak benar-benar peduli apakah Nadarsia dihancurkan atau tidak. Bagi para peri, sesuatu seperti menyapu sebuah negeri dari peta dunia adalah pekerjaan yang mudah.
Paling tidak, sudah ada beragam kejadia di masa lalu, dimana negeri-negeri dimusnahkan.
Namun, Yang Dicintai kali ini dilindungi oleh para peri dengan jumlah yang cukup banyak.
[Ehh-, karena mereka mengganggu Ruri, kami tidak mau-]
Joshua hanya bisa menjulurkan kepalanya sebagai respons ketika dia mendengar keluhan para peri. Sebuah ide cemerlang datang padanya.
“Jangan mengatakan itu. Ada beberapa orang lain yang dipanggil ke sini bersama dengan Yang Dicintai, kan? Jika kau menghancurkan negeri di mana temannya berada, aku yakin bahwa Yang Dicintai akan sedih.” –Joshua
[Ruri akan sedih?]
“Yup.” –Joshua
Ini adalah alasan yang benar-benar yang mendadak dibuat, tapi dia membuat para peri memikirkan sesuatu. Begitu saja, para peri meninggalkan Nadarsia sendiri dan mengejar Ruri.
Sebelum Joshua bahkan bisa menghela nafas, sebuah perkembangan baru mengambil alih. Kali ini, yang-disebut ‘Gadis Suci’ membuat keributan besar mengenai hilangnya Yang Dicintai.
Untuk menyembunyikan kebenaran dari Gadis Suci, raja membuat alasan palsu bahwa yang Dicintai telah diculik oleh Kerajaan Naga.
Pastinya, Joshua marah dan menyesal telah menghentikan para peri menghancurkan negeri ini.
Esok harinya, pendeta berpangkat tinggi tidak bisa menggunakan sihir.
Alasan untuk itu adalah karena para peri melanjutkan mogok kerja.
Sepertinya karena para peri mendengar keluhan Yang Dicintai mengenai kesalahan yang diperbuat Nadarsia, mereka bertindak dalam menanggapinya.
Pendapat Joshua terbagi antara ‘Bagus peri! Hukum mereka lagi!’ dan ‘Tolong temukan Yang Dicintai dengan segera, nek.’
Beberapa hari setelahnya, Joshua menerima sebuah surat melalui cermin air. Chelsea telah dengan aman membuat Yang Dicintai berada di bawah pengawasannya dan meminta informasi mengenai keadaan sekarang ini di Nadarsia.
Dia juga menulis bahwa dia belum mengabari Kerajaan Naga tentang keberadaan Yang Dicintai.
Jika dia melakukannya, Agete mungkin akan datang ke tempatnya di bawah tuntutan ‘Melindungi Yang Dicintai’. Untuk saat ini, dia akan menjaga Yang Dicintai berada di tempatnya hingga dia terbiasa dengan dunia ini.
Karena Joshua tidak memiliki keraguan dengan keputusan itu, dia hanya menuliskan saja semua yang dia ketahui tentang keadaan Nadarsia baru-baru ini dalam surat balasannya dan mengirimkannya kepada Chelsea. Beberapa saat kemudian, sihir sekali lagi bisa digunakan di Nadarsia.
Karena suku manusia umumnya memiliki kekuatan sihir yang rendah, mereka tidak bisa menggunakan kekuatan sihir kuat seperti apa yang diguanakn oleh demi-humans.
Tidak perlu disebutkan, di negeri ini di mana sihir bukanlah bagia penting keseharian mereka, tidak bisa menggunakan sihir bukanlah masalah yang sebesar itu.
Namun, masalah pengaruh yang dimiliki pendeta di negeri ini dan kepercayaan yang dimiliki orang-orang terhadap Gadis Suci menerima tiupan besar.
Pendeta Nadarsia diberi otoritas untuk melakukan apapun yang mereka suka di negeri ini karena mereka bisa menggunakan sihir. Dengan kekuatan sihir mereka yang diambil, para penduduk menemukan bahwa para pendeta sebenarnya bahkan lebih lemah dibandingkan mereka yang tidak pernah bergantung pada sihir sebelumnya.
Mereka yang juga mulai menentang melawan propaganda perang , dibungkam ole raja.
Lebih parahnya, jumlah orang yang berpikir bahwa Gadis Suci adalah paslu meningkat. Pemicunya adalah karena fakta bahwa meskipun memiliki Gadis Suci yang katanya membawa kejayaan untuk negeri di sini, orang-orang tiba-tiba tidak bisa menggunakan sihir.
Ketika raja dan pendeta dengan putus asa mencoba usaha terbaik mereka untuk mengatasi masalah, Gadis Suci bertindak tanpa pemikiran seperti biasa.
Awalnya, dia membuat keributan besar ingin bertemu dengan temannya. Setelah gagal menghasilkan hasil baik apapun, dia dicekoki kebohongan bahwa Kerajaan Naga menculiknya.
Joshua merasa girang ketika Gadis Suci menerima kebohongan itu sebagai sebuah kebenaran bahkan tanpa keraguan. Dia bahkan tidak menyadari bahwa dia dimanfaatkan oleh orang lain.
Dan kepada pangeran yang melayani setiap tingkah Gadis Suci karena pengaruh mantera pesona yang lemah. Joshua hanya bisa menatapnya dalam penghinaan.
Dalam benak Joshua, Nadarsia harus di luluhkan oleh Kerajaan Naga demi penduduk Nadarsia sendiri, yang lebih mudah untuk dikatakan daripada dilakukan.
Sudah diputusakan oleh Raja Naga yang pertama, siapa yang telah membentuk hubungan empat negeri utama, yang menyerang satu sama lain dengan tujuan ekspansi daerah kekuasaan sangat dilarang.
Namun, akan baik-baik saja jika Nadarsia dengan suka rela menyarankan untuk menggabungkan kedua negeri.
Faktanya, negeri-negeri lain yang berada di sekitar Kerajaan Naga sudah melakukannya agar mendapatkan perlindungan dari Kerajaan Naga.
… Siapa yang bercanda di sini? Raja keras kepala dan pendeta Nadarsia tidak akan pernah mempertimbangkannya.
Hal paling baik yang bisa dilakukan Kerajaan Naga adalah dengan bertahan dari serangan Nadarsia.
Joshua merenung sejenak pada hal itu.
Pasti ada leluhur atau bangsawan di negeri ini yang mengkhawatirkan ketidakseimbangan negeri mereka sendiri.
Harusnya ada juga orang-orang di sekitar raja yang sangat menentang perang dan mendorong jadwal perdamaian.
Yang menjadi penghalang terbesar untuk orang-orang itu adalah Gadis Suci.
Untuk mendapatkan temannya kembali, dia mengatur untuk mulai berperang dengan Kerajaan Naga.
“Dengan Gadis Suci, yang dinaubatkan membawa kejayaan untuk negeri ini, memimpin di garis depan, kita sebenarnya bisa menang kan?”
Ketika pemikiran seperti itu mulai menyebar, yang dulunya orang-yang-tidak-mempercayai kini menjadi pemercaya-yang-buta.
Dan kemudian, sihir berhenti bekerja. Karena itu, perselisihan di dalam negeri semakin parah saja pada langkah yang mengkhawatirkan.
Kalau begitu, dengan menghilangkan pemicu perang, yang mana adalah Gadis Suci, perang pasti akan berakhir bahkan sebelum dimulai.
Itu adalah apa yang ada dalam benak Joshua.
Tanpa mengambil jalan untuk membunuhnya, pasti ada jalan agar Gadis Suci meninggalkan kota.
Itu benar, hanya Gadis Suci yang bisa menggunakan ‘sihir pesona’, begitu juga Joshua. Faktanya, itu adalah salah satu spesialisasinya.
Orang dari suku naga dengan kekuatan sihir yang kuat seperti dirinya bisa dengan mudah mengendalikan seorang manusia dengan kekuatan sihir yang lemah.
Tugas untuk menghilangkan orang yang memimpin pasukan tentara yang tak masuk akal adalah mudah bagi Joshua, tapi hal lain megganggunya.
Memegang pemikiran itu dalam kepalanya, Joshua menyusup ke dalam kuil di tengah malam.
Targetnya? Buku ramalan yang menginformasikan tentang Gadis Suci.
Berdasarkan investigasinya, buku ramalan itu disimpan di ruangan milik ketua pendeta.
Bersembunyi dalam bayangan, menyelinap di antara patroli penjaga, Joshua mencari jalan menuju ke ruangan ketua pendeta. Dia kemudian menyebarkan bubuk tidur ke seluruh ruangan dengan sihir angin. Dengan begini suara berisik tidak akan membangunkan ketua pendeta.
Memperkirakan waktu yang sulit untuk menemukan bukunya, Joshua terkejut ketika dia mencari tak butuh waktu lama karena buku itu dengan mudah ditemukan tertumpuk di rak buku.
Setelah membacanya, Joshua menghela nafas panjang.
“Aku tahu itu…” –Joshua
Selama ini, Joshua tidak mengerti sesuatu.
‘Rambut emas dan mata biru.’ Gadis Suci yang dipilih berdasarkan ciri-ciri tersebut, malah sebenarnya tidak memiliki ciri-ciri itu.
Kenyataannya, persediaan kontak lensanya habis dan dia mulai menumbuhkan rambut yang dicat. Orang yang menemukan kebohongannya, dengan segera ditembak jatuh oleh raja. Raja mengeluarkan pernyataan ‘mata dan rambut berwarna hitam juga merupakan ciri-ciri yang langka’.
Ada sebuah kebenaran dalam pernyataan itu. Namun, Gadis Suci adalah sosok yang penting di Nadarsia.
Raja mungkin tidak bisa memikirkan alasan lain untuk menutupi perubahan yang tiba-tiba dalam penampilan Gadis Suci.
Tidak perlu disebutkan, ada orang lain dengan ciri-ciri yang sama di antara mereka yang terpanggil.
Jika orang lain itu memiliki ciri yang sama,dia bisa juga menjadi Gadis Suci. Berharap bahwa orang-orang tidak menyadari pandangan informasi yang bertentangan ini, raja bersikeras bahwa Gadis Suci adalah Gadis Suci yang asli tak peduli bagaimana penampilannya yang sekarang.
Kenapa…..? Jawaban untuk itu tertulis dalam buku ramalan yang dipegang Joshua.
“Hanya seberapa busukkah negeri ini? Aku tidak bisa begitu saja membawa Gadis Suci palsu ini keluar dari negeri ini sekarang. Aku ragu apakah Yang Dicintai akan penasaran jika dia mengetahui mengenai lelucon ini.” –Joshua
Membayangkan kekacauan yang akan menjadi hasilnya, mengirimkan dingin mengalir sepanjang tulang belakangnya.
“Ini buruk, sangat buruk. Aku perlu mendiskusikan ini dengan nenek.” –Joshua
Setelah meninggalkan kuil, Joshua melanjutkan untuk mengumpulkan informasi di Nadarsia hari demi hari. Setelah beberapa saat, dia menerima perintah untuk kembali dan sebuah tugas baru.
“Huh? Mencari keberadaan calon pengantinnya raja?! Dia adalah manusia dengan rambut pirang platina dan mata dengan warna lapis lazuli…” –Joshua
Kombinasi warna khusus itu mirip dengan Gadis Suci yang ada di Nadarsia, tapi dia tidak pernah meninggalkan Nadarsia. Joshua mengetahui itu sebagai sebuah fakta.
“Mengumpulkan intelejen adalah tugasku, demi tuhan. Aku benar-benar tidak ingin berurusan dengan seluruh cerita mencari pengantin ini…” –Joshua
Artinya, dia tidak bisa benar-benar menolak perintah itu.
Disamping itu, seseorang dengan ciri-ciri seperti itu akan mudah untuk ditemukan, begitu pikir Joshua.
“Ku harap orang ini bukanlah seseorang yang bisa mengubah warna seperti Gadis Suci.” –Joshua
Lelucon padanya, lupakan tentang warna, orang itu bahkan mengubah suku sialannya. Itu telah lama kemudian baru Joshua mengetahui tentang itu…