Chapter 11 – Kunjungan Rumah
Setelah peristiwa dengan dua penjahat dan pria mencurigakan, aku memesan penginapan sehari.
Keesokan harinya, aku menuju ke tempat Klaus dan disapa dengan dua penjahat yang kutemui kemarin. Tidak seperti kota yang biasa kukunjungi di masa lalu, aku tidak tahu siapapun di ibu kota. Kemungkinan bertemu dengan orang yang sama dua hari berturut-turut di kota yag sibuk ini hampir tidak ada.
Namun, disinilah mereka. Wajahku kaku ketika mata kami bertemu.
“Ugh…” –Ruri
“Hehe, sungguh kebetulan, nona muda.”
“Kau melakukan cukup bayak hal pada kami kemarin, kan?”
Senyum kedua pria itu untukku membuatku merinding. Aku segera berbalik dan berlari.
Melontarkan permintaan maaf yag tidak tulus pada orang yang ku tabrak saat berlari, meskipun di bawah situasi yang sama seperti kemarin, aku secara tak terduga tenang.
Kali ini, aku masuk gang yang tanpa orang dengan sengaja.
Seluruh jalan ke depan hanya garis lurus. Namun, ketika aku mencapai sudut ujung jalan yang jauh…
“Aa. Kemana dia menghilang?”
“Kita tepat di belakangnya dari tadi. Tidak mungkin kita kehilangan jejaknya! Temukan dia!”
Pria itu menyebakan keributa di jalan. Aku mengamati situasinya di belakang sebuah kotak kecil.
(Iniburukiniburuk)
Aku menggunakan gelang perubah kucing ketika mengarah pada sudut dan bersembunyi di belakang beberapa kotak kayu.
Begitu aku mengonfirmasi suaranya telah hilang, aku melompat ke atas kotak kayu dan melegakan diriku.
Berkat indera penciuman mereka yang akurat, demi-humans bisa membedakan bau yang dikeluarkan oleh manusia dan demi-humans. Jadi masuk akal bahwa pria yang mengejarku tahu bahwa aku adalah manusia dari awal.
Aku membuat gelang agar mudah di raih hanya untuk situasi seperti ini. Tidak ada yang akan mengira bahwa seorang manusia akan berubah jadi seekor kucing dan bersembunyi di balik kotak kecil.
Sihir penyembunyian yang ditanamkan ke dalam gelang adalah salah satu yang sangat kuat bahwa bahkan dengan demi-humans yang memiliki akal superior tidak bisa untuk melihat melaluinya. Akan lebih baik untuk mengatakan bahwa aku sebenarnya berubah menadi se ekor ‘kucing’. Aku bisa merasakan obsesi si pembuat.
Berkat penampilan-luarku hingga bau badan, aku bisa melindungi diriku seperti itu.
Ini adalah cara yang kupikirkan kalau-kalau aku menemui situasi yang tidak berbeda dengan yang baru kutemui. Untuk berpikir bahwa aku akan menggunakan ini sebelumnya…
(Aku mungkin akan bertemu mereka lagi. Lebih baik aku memakai bentuk kucing sebanyak mungkin ketika aku berada di ibu kota.)
Dengan pikiran seperti itu, aku melanjutkan perjalanan ke rumah Klaus dengan bentuk kucing.
Dengan bentukku saat ini, aku tidak bisa menyembunyikan para peri seperti bagaimana aku melakukannya dengan sebuah jubah. Jadi aku meminta mereka mengikutiku dari kejauhan.
Setelah kedatangan di tempat Klaus, bukannya rumah yang terlihat umum seperti yang akan kau perkirakan dimiliki orang biasa, apa yag dilihat oleh mata adalah rumah besar.
Melihat sepanjang pintu depan yang tebal, pintu masuk rumah yang sebenarnya sendiri bisa dilihat di kejauhan. Dalam sekali pandang, akan sulit untuk membayangkan seluruh struktur rumah. Seberapa besar tempat ini aku tidak yakin?…
Aku sungguh tidak mengira ini sejak kami berbicara mengenai putera Chelsea di sini. Chelsea yang mandiri tinggal di hutan dengan tenang, ITU sangat Chelsea.
Apa yang bahkan lebih mengejutkan adalah macan yang berdiri di depan pintu tebal.
… Benar, berdiri di sana tanpa sedikitpun keraguan, se ekor macan.
Macan yang tertutupi bulu-kuning kecoklatan itu memiliki fisik besar dan mata kucing yang garang dengan kaki yang tampak tebal yang bisa dengan mudah menerbangkan jauh jika ditinju.
Jika bukan karena fakta bahwa dia mengenakan pakaian formal dan berdiri dengan kedua kakinya, orang akan salah mengira dia adalah macan biasa.
Tidak termasuk fraksi kecil di komunitas manusia binatang, kebanyakan dari mereka sebenarnya cukup lembut. Siapapun yang tidak tahu pasti akan berlari ketika mereka melihat macan.
Macan itu mungkin adalah penjaga gerbang.
Mengabaikan tatapan yang dia berikan, aku mulai mendekatinya. Namun, aku bermasalah dengan penampilan kucingku saat ini. Baru saja kenyataan bahwa tidak bisa kembali ke bentuk manusia menyadarkanku.
Adalah hal baik aku bisa berubah menjadi kucing, dan kembali ke bentuk manusia adalah perkara mudah dengan melepaskan gelang yang berubah pas ukurannya untuk pergelangan tanganku. Inilah masalahnya: sepertinya aku tidak bisa melakukannya segera dengan bantalan kaki kucingku yang licin.
Meskipun para peri adalah makhluk yang bisa bersentuhan dengan hal-hal alami dunia dan kekuatan sihir, aku tidak meminta mereka untuk membantu ketika aku berada di tengah jalan.
Jika aku meminta bantuan peri-yang-ingin-menyenangkanku, lupakan satu saja, mereka semua akan datang berbondong-bondong padaku dalam hitungan sedetak jantung.
Ada juga metode dengan meminta pada macan di hadapanku untuk membantuku melepaskan gelang, namun aku sangat menentangnya.
Aku tidak cukup berani untuk memperpanjang lenga kucingku yang terlihat lengah yang bahkan lebih kecil dibandingkan jari macan di hadapanku. Lengan besarnya mungkin bisa dengan mudah merusak batu.
Gelangku pasti akan hancur berkeping-keping.
Percakapan bisa dilakukan melalui telepati, jadi tidak perlu terburu-buru untuk kembali ke bentuk manusia. Masalahnya apakah tuan rumah setuju untuk bertemu dengan kucing aneh.
(Aku pasti akan mengirim orang yang mencurigakan pergi. Se ekor kucing yang bisa bicara… Hmm, tapi ada demi-humans dari suku kucing, jadi sesuatu mengenai kucing berbicara pasti tidak terlalu selangka itu.)
Ketika bermonolog seperti itu dalam batin, tanpa disadari, aku sudah berdiri di depan tujuanku dalam sekejap. Setelah melihatku berdiri mematung, peri yang khawatir mendekatiku. Mungkin mereka tahu datang dengan berkendara bukanlah ide yang baik, jadi hanya itu satu-satunya perwakilan.
[Ruri, tidak masuk-?]
[Oh tidak, aku masuk. Hanya saja aku tenggelam dalam pikiranku. Hey, gelangku. Bisakah kau… ah, seseorang keluar] –Ruri
Karena peri datang pada waktu yang tepat, aku berpikir membuatnya melepaskan gelangku. Namun, sebelum itu terjadi, orang yang berpakaian bagus keluar dari pintu.
Macan penjaga gerbang membungkuk hormat dan menyapa orang itu. Aku tidak yakin apakah itu adalah adalah pemilik rumah, namun jelas bahwa dia adalah pemimpin rumah ini.
Dia memiliki rammbut lurus berwarna madu dan mata berwarna kuning muda. Dari penampilan terpelajarnya yang mengalir, tebakanku bahwa dia berusia sekitar 30 tahun. Namun, penampilan bisa menipu untuk demi-humans. Jadi sebenarnya, dia bisa jauh lebi muda atau tua dari itu.
Ketika pertama kali aku mengarahkan mataku pada orang ini, aku entah bagaimana tahu bahwa dia adalah putera Chelsea, meskipun bahkan wajahnya sama sekali tidak seperti Chelsea. Sambil berpikir mengapa bisa seperti itu, menyadari bahwa tatapan kami bertemu, pria itu berjalan ke arahku.
Namun, bukannya diriku, dia mengarahkan pandangannya pada peri di sebelahku.
“Itu adalah kombinasi yang cukup langka, peri dan se ekor kucing. Apa yang kau lakukan di tempat seperti ini?“
Karena dia mengirimkan sebaris pertanyaan kepada peri, aku menyela.
[Ah, aku di sini untuk menemuimu.] –Ruri
Awalnya, pria itu menunjukkan sedikit ekspresi terkejut ketika aku bertelepati menjawabnya. Namun, dia tersenyum padaku dan bersikap baik seperti ketika berbicara dengan anak kecil dengan berjongkok sesuai tinggiku dan berkonsentrasi padaku. Seperti yang kupikirkan, bahkan jika ini adalah hal yang tidak umum untuk se ekor kucing mengekspresikan keinginannya di dunia ini, ini bukanlah sesuatu yang akan menyebabkan kekacauan atau apapun.
“Apakah kau berada di sini untuk sesuatu?”
[Apakah kau Klaus, anaknya Chelsea? Namaku Ruri. Aku diminta untuk mewakili Chelsea-san, jadi kunjunganku hari ini.] –Ruri
“Ahh, ya aku Klaus. Jadi kau adalah Ruri? Itu benar bahwa ibuku memberitahuku dia akan mengirimkan bantuan…” –Klaus
Klaus memberikan tatapan ragu.
Untuk membuktikan bahwa aku mengatakan kebenaran, aku membuka ruang penyimpananku di hadapan Klaus. Sebuah ssurat terjatuh keluar dari pembukaan, yang segera ditangkap Klaus dan memberikan Klaus konfirmasi mengenai identitasku setelah melihat tulisan tangan ibunya di bagian depan surat.
“Baiklah ini adalah tulisan tangan ibuku. Aku minta maaf atas kekasaranku. Selamat datang masuk rumahku.” –Klaus
Sebelum apapun aku benar-benar ingin melepaskan gelangku. Namun, karena aku kehilangann kesempatan untuk melakukannya, aku mengikuti di belakang Klaus dengan wujud kucingku.
Aku memiliki masalah untuk memutuskan di mana aku duduk setelah aku memasuki ruangan, tapi Klaus dengan ramah menunjuk sebuah sofa besar yang kemudian aku melompat ke sana dan duduk di tengahnya.
Segera setelahnya, seseorang yang ku anggap bekerja sebagai pelayan di rumah ini muncul dengan sebuah piring. Dia meletakkan piring di atas meja di hadapanku dan segera menuangkan susu ke dalamnya. Benar…
Aku menyesal tidak kembali ke wujud manusia ketika aku memiliki kesempatan tadi.
Sementara itu, Klaus membaca isi surat yang ku berikan padanya dengan wajah cemberut. Setelah beberapa saat terlewat, dia menggosok pelipisnya sambil melihat kepadaku.
“Bolehkah aku menanyakan sedikit pertanyaan?” –Klaus
[Ya. Silahkan.] –Ruri
“Sudah berapa lama kau mengetahui ibuku?” –Klaus
[Sekitar 2 tahun, kurang atau lebih.] –Ruri
Setelah itu, dia melanjutkan bertanya beberapa pertanyaan lagi yang ku jawab dengan jujur. Sebagian besar adalah pertanyaan kehidupan di hutan dan kesehjateraan Chelsea. Di tengah percakapan, aku menyerahkan herbal pada Klaus yang disuruh oleh Chelsea untuk ku berikan padanya.
“Terakhir, dalam surat ibuku, dia menyebutkan bahwa kekuatan sihirmu menarik para peri. Tapi hanya ada satu peri di sampingmu…” –Klaus
[Oh, aku meminta sisanya mereka untuk menjauh dariku. Jika ada terlalu banyak dari mereka yang berkumpul di sekitarku ketika aku berada di jalanan, di sana akan ada keributan besar. Aku bisa memanggil mereka ke sini jika kau menginginkannya.] –Ruri
Kecuali satu peri yang sekarang ini berada denganku, sekarang ini aku bisa merasakan kehadiran para peri lain dari luar jendela yang gelisah untuk mengetahui apakah sekarang ini giliran mereka untuk berada di sampingku atau belum.
Lagipula karena Klaus tertarik, aku memberikan ‘oke’ kepada para peri di luar setelah mendapatkan izinnya. Kemudian, para peri masuk ke dalam ruangan satu per satu, memenuhi keseluruhan ruangan dalam sekejap.
Setelah melihat tentara peri yang mengambil alih rumahnya, Klaus menegakkan badannya dan menatap dengan pandangan mata yang terlihat mati. Sedangkan untukku, karena aku tidak mengira sebanyak ini dari mereka yang berkumpul di sini, aku mengeluarkan senyum palsu yang menyebabkan mulutku berkedut tak terkendali. Kumis kucingku menari dengan sendirinya, naik turun, naik turun.
Selain para peri yang biasa mengikutiku dari hutan, sepertinya para peri yang asli dari ibu kota ikut bergabung barisan antek-antek periku. Terjadi kekacauan.
[Wah, jadi gadis ini adalah Ruri? Senang bertemu denganmu]
[Itu adalah kucing putih-]
[Meskipun, dia lebih kecil dari yang dikabarkan.]
[Kekuatan sihirnya sangat nyaman-]
Karena para peri menyuarakan pendapatnya semua bersamaan, itu sangat berisik. Dan karena mereka bertelepati mengirimkan pemikirannya, tindakanku menangkupkan telinga sama sekali tidak membantu.
Ketika aku menutup kedua telingaku dengan kakiku, aku bisa melihat Klaus melakukan hal yang sama sepertiku dengan tangannya. Meskipun kami tahu tindakan ini sendiri tidak berguna, kami tetap melakukannya.
[Semua orang, berhenti, BERHENTI-!! Kepalaku pecahhhhh.] –Ruri
Setelah mengatakannya beberapa kali, para peri akhirnya tenang. Akan buruk jika hal yang sama terjadi lagi, jadi aku meminta para peri yang berasal dari ibu kota untuk meninggalkan ruangan, dan hanya satu yang menemaniku dari hutan untuk tinggal.
Setelah aku dan Klaus menghela nafas lega, kami melanjutkan percakapan kami.
“Para peri memang tertarik pada kekuatan sihirmu.” –Klaus
Setelah menerima kebenaran di hadapannya, Klaus berhenti sejenak untuk berpikir. Dia kemudian melanjutkan percakapan dengan wajah yang serius.
“Jika begitu, aku tidak akan bisa menjagamu di sini.” –Klaus
Aku sudah penuh persiapan untuk membuat tempat ini menjadi rumahku selama kunjunganku ke sini. Setelah mendengar penolakan yang diberikan Klaus padaku, aku tidak bisa tidak bertanya alasannya padanya.
[Eh?! Kenapa begitu?] –Ruri
Awalnya, kukira alasannya adalah karena para peri setengah-menyiksanya dengan pertanyaan bebesapa saat lalu. Tapi Klaus mengatakan bahwa bukan itu masalahnya.
“Aku yakin kau telah mendengar ini dari ibuku, tapi kehadiranmu adalah sesuatu yang sangat langka. Berada di Kerajaan Naga, atau negeri lain dalam hal ini. Keamanan di sini sangat kurang… tempat yang lebih baik adalah kastil.” –Klaus
[Menurutku, tidak perlu pergi sejauh itu untukku…]
Ini adalah kastil di mana Raja Naga tinggal yang kita bicarakan. Hanya pemikiran untuk tinggal di rumah besar sendiri sudah cukup berlebihan. Aku pasti tidak akan bisa tenang sama sekali jika aku tinggal di kastil kerajaan.
“Tidak. Jika terserah padaku itu bahkan tidak akan cukup. Pemikiran bahwa akan terjadi sesuatu hal padamu adalah apa yang tak berani kupikirkan.” –Klaus
“Aku akan pergi dulu ke kastil kerajaan untuk menanyakan izin yang mulia. Aku akan kembali dengan segera, jadi jangan tinggalkan rumah ini tidak peduli apa!!” –Klaus
Bahkan tanpa menunggu jawabanku, Klaus meninggalkan rumah dengan tergesa-gesa.
[Ah, sebelumnya bisakah kau membantuku mengenai gelangku…]
Bunyi pintu tertutup menyelesaikan kalimatku.
(Apa yang harus ku lakukan…)
–Aku akan mengirim seorang gadis bernama Ruri padamu di masa depan segera. Tolong jaga dia ketika dia berada di sana–
Kalimat minimalis yang berteriak dikirim kepada Klaus melalui cermin air beberapa hari sebelum kedatangan Ruri di ibu kota.
Itu adalah pesan dari ibunya yang meninggalkan rumah untuk anaknya untuk menerima warisan sedangkan dirinya sendiri membuat hutan sebagai tempat tinggal barunya untuk hidup di masa tuanya.
Itu adalah kenyataan yang diketahui bahwa suku naga mengambil pengasuhan liberal. Namun, meskipun putera Chelsea semuanya memiliki pekerjaan di kastil, mereka tetap merasa tidak yakin dengan diri mereka sendiri. Mereka mengutarakan keinginan mereka agar ibu mereka tinggal bersama mereka hingga mereka menjadi dewasa yang baik.
Namun, Chelsea hanya mengatakan ini pada mereka.
“Kalian keturunanku ku dan orang itu. Aku tahu kalian akan melakukannya dengan baik!” –Chelsea
Mereka tidak bisa menawarkan penolakan terhadap kebenaran itu. Dari kata-katanya saja, mereka tahu bahwa cinta kasih ibu yang dia miliki untuk mereka adalah senyata kehidupan itu sendiri.
Chelsea selalu menjadi aneh sejak dulu. Dan dengan janjinya bahwa dia akan mengabarinya secara teratur, dia menyerah untuk menghentikannya meninggalkan rumah.
Dari ibunya, datanglah kiriman yang tidak dia kira.
Dia mengingat seluruh memorinya, tapi dia tidak memiliki ingatan mengenai seseorang yang bernama Ruri.
Itu masuk akal bahwa dia adalah seseorang yang ditemui ibunya setelah dia memulai hidupnya di hutan. Meskipun dia berpikir itu adalah sesuatu yang tidak biasa bagi ibunya untuk meminta sesuatu darinya, dia tidak terlalu memikirkannya.
Itu adalah beberapa hari setelah dia bertemu kucing berbulu putih dan para peri yang menemani di luar tempat tinggalnya tepat ketika dia akan pergi ke kastil kerajaan.
Tidak berhenti setelah kejutan awal dengan kombinasi langka kucing putih + peri, kejutan tak hentinya datang.
Dari surat itu dia mengasumsikan bahwa ‘Ruri’ yang disebutkan adalah manusia. Namun, apa yang muncul di hadapannya kenyataannya, se ekor kucing. Dan dengan lapisan kepemilikan lain fakta dengan surat yang diberikan padanya, kucing di hadapannya tanpa ragu adalah bantuan dari ibunya.
Bahkan yang lebih memperingatkan, adalah kalimat… tidak, membuat ‘peringatan’ itu tertulis di sana.
–Bantuan yang ku kirimkan padamu adalah Yang Dicintai. Lebih baik kau jangan membuatnya terluka! Ruri tidak tahu bahwa dia adalah Yang Dicintai dan apapun mengenai dunia ini. Jadi tolong ajari dia tentang penalaran di dunia ini.—
Yang Dicintai…
Klaus gemetar setelah menyebutkan kata itu.
Artinya, itu hanya ada satu peri yang hadir di hadapannya.
Tidak akan aneh untuk 2 atau bahkan 3 peri untuk mengelilingi seorang individu yang dicintai oleh peri. Hanya memiliki satu peri tidak benar-benar membuat hal kuat itu menjadikan dia Yang Dicintai.
Namun, setelah bertanya untuk mengonfirmasi, klaus dikelilingi oleh peri yang jumlahnya tak masuk akal, kejadian yang belum pernah dia saksikan bahkan di kehidupannya.
‘Aku tidak bisa mempercayai bahwa dia akan mendorong seseorang seperti ini padaku.’
Klaus mengutarakan ketidakpuasannya terhadap ibunya di dalam kepalanya.
Dengan cepat menentukan bahwa situasinya jauh di atas kepalanya, Klaus mengambil langkah selanjutnya tanpa ragu.
Dia melarang siapapun yang sekarang ini berada di rumahnya untuk memasuki ruangan di mana Ruri berada dan menuju ke arah kastil kerajaan dengan kecepatan yang paling cepat yang bisa ditempuhnya.
Klaus membuka pintu oval kantor dengan ledakan besar kepanikan.
Tidak mengira tindakan seperti itu dari seorang Klaus yang biasanya tenang dan sabar, Raja Naga dan perwira di sampingnya tidak bisa untuk tidak menghentikan apa yang mereka lakukan.
“Aku mau pertemuan pribadi dengan Yang Mulia.” –Klaus
Raja Naga mengerutkan alisnya setelah mendengar kalimat yang diucapkan Klaus dengan tiba-tiba ketika dia masuk itu.
Namun, Raja Naga tidak membuang waktu untuk meminta semua orang kecuali beberapa orang kepercayaannya untuk mengosongkan ruangan.
Beberapa yang hadir adalah Raja Naga, Klaus, Agete, Finn, dan ketua kedutaan, Euclase.
“Ada apa, Klaus? Ini tidak seperti dirimu.” –Raja Naga
“Yang Dicintai telah muncul.” –Klaus
Awalnya, kata itu melewati mereka. Namun sedetik kemudian, semua orang membelalakkan mata.
“A-apa yang kau katakan?…” –Raja Naga
“Apakah itu benar?!” –Agete
Raja Naga mencoba menjaga ketenangannya, tapi dia terdengar sangat terkejut.
Di sampingnya, Agete dalam keadaan ekstasi, seperti seseorang yang akan berpengalaman setelah menemukan hadiah apa yang dia menangkan. Dia terlihat seperti dia mungkin hanya akan memeluk dan memanjat siapapun yang bisa dia lihat untuk mengutarakan kegembiraannya.
Perbedaan dalam sikap adalah seperti siang dan malam, tapi jelas bahwa keduanya benar-benar tercengang dengan berita itu. Tidak mengatakan apapun jadi yang lain juga.
Yang Dicintai. Seorang individu yang dicintai oleh para peri.
Katanya Raja Kerajaan Naga yang pertama adalah Yang Dicintai.
Muncul sekali dalam bulan biru, Yang dicintai membawa keberkatan dan kebinasaan ke dunia ini.
Ini adalah aturan tak terucap bahwa dunia ini ingin dicintai dan dilindungi oleh para peri.
Para peri akan berkumpul di sekitar Yang Dicintai, dan secara tidak langsung membuat tanah mereka kaya dan subur.
Untuk memiliki Yang Dicintai untuk mereka sendiri, negeri-negeri berperang satu sama lain satu per satu zaman dulu.
Kejadian dulu yang para peri menghukum negeri yang melukai Yang Dicintai di abadikan juga.
Setelah perang yang berulang-ulang, di bawah suara bulat 4 kekuatan yang terhubung, sudah disetujui bahwa Yang Dicintai tidak dimiliki oleh negeri manapun. Yang Dicintai bebas untuk memilih negeri mana atau tempat yang dia ingin tuju atau berada. Negeri kecil lain mengikuti hukum itu dengan keputusan yang dibuat oleh pemimpin negeri.
Artinya, bukannya keinginan untuk memiliki Yang Dicintai untuk mereka sendiri telah hilang.
Adalah pengetahuan umum untuk meletakkan Yang Dicintai di bawah perlindungan negeri mereka sendiri sebelum negeri lain memiliki kesempatan untuk itu.
“Yang Mulia!! Kita harus segera membawa Yang Dicintai dalam perawatan kastil kerajaan. Dan suku apa?!” –Agete
“… Itu adalah se ekor kucing.” –Klaus
“Manusia-kucing katamu.” –Agete
Dalam peringkat demi-humans, manusia-kucing tidak memiliki kekuatan sihir setinggi itu. Berpasangan dengan fakta bahwa hanya ada beberapa contoh manusia-kucing yang menjadi Yang Dicintai, Agete jadi sedikit frustasi.
Itu karena kekuatan di antara Yang Dicintai tidak sama.
Berdasarkan berapa banyak kekuatan sihir dari Yang Dicintai di sukai oleh para peri, tingkat kerjasama para peri yang ingin memberikan kekuatan juga terpengaruh.
Artinya, sihir kuat bahkan tidak bisa digunakan jika pengguna tidak memiliki kapasitas sihir yang kuat.
Agete merasa patah semangat karena dia berpikir bahwa manusia-kucing, dengan kekuatan sihir mereka yang lemah, tidak akan mampu untuk menggunakan kekuatan para peri.
Namun, dia bersemangat lagi setelah dia mempertimbangkan bahwa setiap tindakan untuk memiliki Yang Dicintai di negeri mereka sendiri akan membawa kesejahteraan pada tanah mereka.
Klaus dengan ragu-ragu membenarkan Agete dalam hal itu.
“Uh… itu tidak sepenuhnya benar… dia hanya kucing biasa, bukan manusia-kucing.” –Klaus
“… Se ekor kucing? Bukan kucing ‘manusia-kucing’ , tapi kucing biasa?” –Agete
“Ya.” –Klaus
“Apa kau yakin mengenai hal itu?” –Raja Naga
Klaus mengangguk merespon ke pertanyaan penuh selidik yang diucapkan Raja Naga mewakili Agete karena melihat Agete sekarang ini kelihangan kata-kata.
“Ya. Aku yakin karena dia hanya memiliki satu ekor.” –Klaus
Perbedaan kucing dan manusia-kucing adalah ekor mereka.
Tidak seperti se ekor kucing dengan satu ekor, manusia-kucing biasanya memiliki 2 ekor atau lebih.
“Namun, akan salah jika mengatakan bahwa dia adalah kucing biasa. Namanya adalah Ruri, dan aku takut bahwa kekuatan sihirnya berada pada tingkat yang sama dengan yang mulia…’ –Klaus
Setelah mendengar itu, penanggung jawab Euclase, yang hanya mendengarkan percakapan sejauh ini menyeploskan penolakannya.
“Se ekor kucing dengan kekuatan sihir yang sama kuatnya dengan Raja Naga? Hantaman! Kau pasti salah!” –Euclase
“Awalnya, aku berpikir bahwa kekuatan sihir yang ku rasakan berasal dari peri di sampingnya. Tapi tidak ada kesalahan tentang ini. Juga, dia bisa menggunakan telepati untuk berbicara denganku, dan sepertinya sangat cerdas.” –Klaus
“Kucing menggunakan telepati?!” –Euclase
Klaus menceritakan ulang cerita harinya mulai dari ketika dia menerima surat yang ditulis oleh Chelsea hingga sekarang ini.
“Chelsea sialan…” –Agete
Dengan cara Agete mengutuk nama Chelsea, dia mungkin memiliki perasaan yang sama dengan apa yang dimiliki Klaus sebelum ini.
“Aku tidak yakin bagaimana Chelsea menemukan Yang Dicintai, tapi tebakanku adalah bahwa kucing adalah bagian dari binatang buas. Katanya dalam sesekali, biatang buas dengan kecerdasan tinggi akan terlahir di tengah binatang buas sihir.“ –Raja Naga
Klaus menampilkan persetujuannya dengan kalimat Raja Naga.
“Itu benar. Aku sekali pernah mendengar dari ibuku bahwa binatang buas dengan kekuatan sihir yang kuat muncul di hutan. Aku yakin dia adalah binatang buas sihir yang dibicarakan ibuku.” –Klaus
Tidak menyadari bahwa mereka telah membuat kesalahpahaman besar, semua orang mengangguk dalam peretujuan. Percakapan berlanjut ke masalah masa depan Yang Dicintai.
“Ini benar-benar bagus karena kita bisa mengerti dia. Jadi, bagaimana keadaannya?” –Raja Naga
“Dia sekarang ini ada di tempatku. Aku memberi perintah keras pada orang-orang yang tinggal di tempatku untuk tidak mendekatinya. Jika apapun, aku ingin mencegah apapun terjadi padanya yang akan membuat marah para peri.” –Klaus
“Itu adalah keputusan bijaksana. Mari undang dia ke kastil untuk di jaga.” –Raja Naga
Klaus tenang setelah mendengarnya.
“Itu akan jadi bantuan yang bagus. Ibuku berkata bahwa Yang Dicintai tidak tahu penalaran tentang dunia ini dan ingin aku untuk mengajarinya.” –Klaus
“Mengerti. Aku akan membuat keputusan setelah bertemu dengannya.” –Raja Naga
“Jika dia tidak sadar dengan dunia ini, akan mudah untuk mengontrolnya, kan?” –Agete
Agete mengatakannya sambil tertawa.
Setelah itu kemudian udara dingin datang bertiup keluar entah dari mana, yang menyebabkan Raja Naga dan lainnya dalam keadaan yang kejam.
Ketika khawatir dengan keadaan sekitar mereka, mereka melihat banyak peri mengapung di udara di luar jendela terdekat.
“Para peri….?”
[Kami datang untuk memberimu peringatan.]
[Peringatan. Peringatan.]
Para peri mengulang kata ‘peringatan’ berulang kali secara serempak.
Tidak pernah ada catatan para peri pernah melakukan apa yang mereka lakukan sekarang. Raja Naga dan lainnya tanpa sadar menegang.
[Peringatan nomor satu!]
[Nomor satu-]
Itu jelas bahwa para peri sedang menunjukkan beberapa tingkat permusuhan, tapi karena sikap mereka, sulit untuk menganggap mereka serius.
Meskipun mereka tahu mereka tidak bisa tenang, mereka tidak bisa tidak terbagi perhatiannya.
[Kau tidak boleh menyakiti Ruri dengan cara apapun!]
[Mereka yang menyakitiinya akan diberikan kematian yang menyakitkan-]
Dengan menyebutkan nama ‘Ruri’, semua orang yang ada di sana segera tahu siapa yang dibicarakan oleh para peri.
[Peringatan nomor dua!]
[Nomor dua-]
[K au tidak boleh menghiraukan keinginan Ruri!]
[Kami semua akan menghakimi mereka yang melakukannya-]
Euclase diperas dalam sebuah pertanyaan.
“Jadi tidak apa-apa jika kami membujuknya dan membiarknnya membuat persetujuan sendiri, apakah itu benar?” –Euclase
Para peri berkumpul bersama dengan dekat dan mulai bergumam satu sama lain.
Setelah mencapai suatu kesepakatan, mereka kembali ke posisi awal mereka.
[Jika Ruri mengatakan ‘ok’, maka ‘ok’. Tapi dengan sengaja memaksanya tidak diperbolehkan.]
[Apa yang coba kami katakan adalah bahwa menggunakan ketidaksadarannya untuk kenyamananmu sangat sangat tidak boleh. ]
[Selanjutnya, peringatan nomor Tiga-]
[Jika kau membuat Ruri sedih…]
[Kami akan menyerang dengan api-]
[Kami akan menyerang dengan air-]
Peri api dan peri air keduanya berbicara pada saat bersamaan. Mereka mulai debat dadakan memutuskan siapa yang akan menyerang.
Untuk Raja Naga dan lainnya, negeri akan menghadapi sebuah kehancuran pada tingkat kebinasaan tidak peduli apa pilihannya. Namun, para peri berbicara menganai hal mengerikan seperti itu, seperti mereka memutuskan apakah akan makan sereal atau roti panggang untuk sarapan.
[Kenapa tidak melakukan keduanya?]
Ketika satu peri acak memberikan ide selanjutnya, para peri memberikan wajah seperti jika itu adalah ide terbaik.
[Ya! Setelah kita membakar semuanya dengan api, kita akan menyiram semuanya dengan air. ]
[Ayo panggil para peri lain yang jauh dari ibu kota juga!]
[Ya-!!]
Para peri mengepalkan tangan mereka ke udara. Euclase yang berubah pucat, dengan putus asa berteriak kepada para peri yang sepertinya bersiap untuk terbang menjauh dan melakukan perbuatan itu.
“Tolong tunggu sebentar! Kami belum melakukan apapun terhadap gadis itu.” –Euclase
[Ah.]
Mendengar kata-kata Euclase, para peri yang lupa akan tujuan mereka datang berkunjung jadi malu.
[Ehehe, itu benar.]
[Oops. Salah kami-]
Jika bukan karena Euclase, mungkin sudah memulai menghancurkan gila-gilaan terhadap negeri ini hanya karena tingkah mereka. Menyadari itu, dingin mengaliri tulang belakang semua orang.
[Lagipula, melindunginya adalah yang paling utama dibandingkan yang lain.]
[Ingat saja bahwa kami tidak akan pernah memaafkan kalian jika kalian mengganggu Ruri. Yeah kalau begitu, selamat tinggal-]
Semua orang di dalam ruangan tenggelam dalam pikiran mereka ketika para peri meninggalkan ruangan. Keheningan berlanjut hingga beberapa saat.
Raja Naga adalah yang pertama memecah keheningan.
“Klaus, bisakah Yang Dicintai mengontrol emosinya?” –Raja Naga
“Jika dia tak bisa di tebak dan egois seperti bayi, sesuatunya tidak akan berjalan baik untuk kita di masa depan.” –Raja Naga
Itu adalah titik yang sangat bagus.
Jika Ruri menginginkannya, negeri ini mungkin akan berakhir. Itu tidak akan jadi candaan ketika dia mengeluh mengenai sesuatu yang sangat sepele dan menyebabkan para peri memulai penyerangan mereka.
Kerusakannya akan besar sekali jika dia memiliki sikap dan kesabaran seperti anak kecil, atau kurang lebihnya.
“Ya, dari apa yang bisa kuyakini, aku mempercayainya. Ketika aku berbicara dengannya, dia tenang dan ramah sepanjang waktu. Ah, ngomong-omong, dia bahkan memarahi para peri.” –Klaus
“Dan para peri mendengarkannya?” –Raja Naga
“Ya. Ketika dia menyuruh mereka untuk tenang, mereka melakukannya saja.” –Klaus
Raja Naga memikirkan masalah itu dengan mendalam lagi dan mengeluarkan keputusan yang sama seperti sebelumnya.
“Aku akan membuat keputusanku setelah bertemu dengannya secara pribadi. Apakah Yang Dicintai menerima tawaranmu agar dia tinggal di kastil kerajaan?” –Raja Naga
“Dia tidak se semangat itu untuk datang…” –Klaus
Ini tepat setelah mereka mendengar peringatan dari para peri.
Klaus menjawab pertanyaan Raja Naga dengan suara halus.
“Kalau begitu, kembalilah dan konfirmasi keinginannya. Jika dia tidak merasa tidak menyukainya, kau tidak perlu memaksanya untuk datang. Finn, pergilah bersama dengannya. Jika Yang Dicintai tidak ingin datang, tinggallah di sana dan jadilah penjaganya.” –Raja Naga
“Mengerti!” –Klaus
“Ya, Yang Mulia!” –Finn
Baik Klaus dan Finn membungkuk dan meninggalkan ruangan untuk Ruri.
Raja Naga menghela nafas panjang yang menyampaikan dengan jelas bahwa segala sesuatunya telah meningkat menjadi sesuatu yang cukup merepotkan.
“Sudah cukup lama sejak Kerajaan Naga memiliki Yang Dicintai. Apakah ini kejadian normal untuk negeri dengan Yang Dicintai?” –Raja Naga
Raja Naga menyampaikan pertanyaannya kepada dua petugasnya yang tersisa, Agete dan Euclase. Tapi mereka berdua menggelengkan kepala mereka.
“Sekarang ini, Kerajaan Roh dan Kerajaan Binatang Buas keduanya memiliki Yang Dicintai di negeri mereka. Namun, untuk para peri muncul dan memberikan peringatan verbal belum pernah terdengar.”
“Dugaanku adalah karena bakat Yang Dicintai. Para peri pasti sangat menyukai kekuatan sihir seseorang yang bernama Ruri.”
“Artinya bahwa keberkatan untuk tanah kita yang akan kita terima pasti dahsyat sekali. Pada saat yang sama, itu juga berarti bahwa masalah yang bisa menimpa kita akan sama besarnya.”
“Hal yang bagus karena Yang Dicintai tidak muncul di Nadarsia.”
“Aku tidak bisa lebih setuju.”
Raja naga menghela nafas panjang lagi setelah membaca isi dokumen yang ada di tangannya.