“Sepertinya ini benar-benar cocok. Kamu bisa menemukan belahan jiwamu di sana atau jika kamu pergi dengan seorang kekasih, kamu akan diikat bersama selamanya.”
“Benarkah?”
Aku menyambar tangan Mizuka dan menyeretnya pegi dari kelompok perjalanan sekolah, membawanya ke kuil percomblangan. Aku tidak percaya pada tuhan. Aku tidak peduli pada keberuntungan dan takhayul. Itu belum berubah, tapi tidak ada satu halpun yang tidak ingin kucoba untuk mendapatkannya.
Tapi akhir-akhir ini dia mulai bersikap aneh. Saat kelas memasak, dia memberikan makanannya ke lelaki yang merusak kotak pensilnya, dan meskipun dia tidak punya rencana apapun, dia mengatakan dia punya tugas dan menghindariku…
Hampir seakan Mizuka menyukai seseorang selain diriku. Dia kelihatan gelisah tentang pergi ke kuil.
Ketika aku bertanya, “Apa kamu tidak ingin pergi ke sana?” Dia menjawab dengan sebuah senyuman lemah dan, “Aku ingin. Kupikir tidak akan masalah untuk menemukan belahan jiwaku.”
“Hm, apa itu artinya kamu tidak menyukai seseorang?”
“Tentu saja. Kebahagiaanku adalah memasak dan makan makanan enak.” Katanya dan memalsukan sebuah senyuman.
Aku sudah memperhatikannya sejak lama sekarang jadi aku bisa segera tahu perbedaan antara senyum palsunya dan yang jujur. Mizuka berbohong. Dia berbohong padaku.
“Bagaimana dengan Kawauchi?”
Aku bertanya, berharap dia akan menyangkalnya, tapi setelah sesaat keterkejutan, dia tersenyum untuk membohongiku. Begitu aku melihat senyumnya, jantungku membeku. Aku ingin menjadi baik. Aku tidak ingin dia membenciku. Aku ingin dia menyukaiku.
Tapi aku mungkin tidak punya pilihan kecuali membunuhnya atau menculiknya.
Aku akan membuatnya tinggal di rumahku sekali lagi dan menyembutkan kerepotan transportasi dan biaya dan membuatnya pindah bersamaku. Jika aku memberitahunya bahwa aku berada dalam bahaya, Mizuka yang baik dan lembut akan terbodohi. Aku akan menjebaknya tinggal bersamaku.
Kemudian begitu aku berusia delapan belas, aku akan menjebak Mizuka untuk menambahkanku ke kartu keluarganya sementara dengan mengatakan bahwa seorang penggemar yang licik mencoba menambahkanku ke kartu keluarga mereka. Kemudian setelah itu…
Aku akan membuat Mizuka minum alkohol atau yang lainnya dan mengunci urusan. Dia tidak akan pernah memilih untuk membunuh anak kami. Jadi saat dia tidak bisa melarikan diri, aku akan mengatakan bahwa aku perlahan mencintainya dan melamarnya.
Kemudian kami akan menciptakan ikatan. Dan aku bisa hidup. Dia akan berada di sisiku selamanya. Kemudian suatu hari, mungkin, hanya mungkin, dia akan menyukaiku. Karena Mizuka saking baiknya.
Tapi sekarang aku mengerti bahwa skenario itu mustahil. Karena Mizuka menyukai seseorang selain diriku.
Satu pemikiran lagi aku harus menelan Mizuka bulat-bulat. Dengan begitu aku bisa menyembunyikannya di perutku dan tak ada yang bisa melihatnya. Aku tidak peduli apakah itu akan sakit. Aku hanya akan menelannya satu kali. Dengan begitu, bahkan jika dia menyukai orang lain, kami akan bersama selamanya.
Aku lebih memilih melakukan itu daripada memaksanya. Tidak akan perlu lagi untuk permintaan maaf ataupun menyalahkan. Aku tidak tahu apakah menculiknya atau membunuhnya akan lebih baik. Aku menyukai Mizuka. Aku menginginkannya. Jadi kenapa dia tidak menyukaiku?
“Kamu nggak menyangkalnya?”
“B-bagaimanapun, ayo pergi! Ke kuil percomblangan!”
Ketika aku bertanya pada Mizuka demi secercah harapan, itu langsung hancur. Aku hampir tertawa terbahak. Tapi aku tidak bisa tiba-tiba tertawa tanpa alasan, jadi aku mencengkeram tangannya lebih kuat untuk mengalihkan perhatiannya. Aku tidak peduli lagi. Aku harusnya sudah menculik dia saja dan menelannya. Semuanya sudah berakhir. Tidak masalah lagi. Aku hanya akan mengambil semuanya. Tidak masalah jika dia menangis atau berteriak dan mencoba kabur dariku.
Tapi aku tidak akan pernah membiarkan dia kabur. Malam ini, dia akan menjadi milikku.
Bahkan ketika aku memikirkan itu, aku masih tidak bisa menyingkirkan hafapanku bahwa aku entah bagaimana akan mendapatkan hatinya. Aku tidak ingin dia membenciku, jadi aku hanya mencengkeram tangan Mizuka dengan erat. Aku ingin dia membunuhku. Aku ingin Mizuka membunuhku.
“Hino-kun?”
“Ayo ikat sedikit benang dan singkirkan yang tidak diperlukan.”
“Y-ya?”
Sepertinya jika pasangan yang tidak merasakan hal yang sama satu sama lain pergi ke kuil percomblangan ini, mereka akan jatuh ke neraka. Kuil ini awalnya dibangun untuk berkabung terhadap kematian dua orang yang terkoyak oleh cinta mereka untuk satu sama lain.
Aku mencintai Mizuka, tapi siapa yang akan mati karena Mizuka memasuki kuil?
Aku membawa Mizuka yang tidak tahu apa-apa sepanjang jalan ke neraka.
T/N: Cape banget sama mereka berdua sumpah –– Itulah hubungan yg tanpa komunikasi – Btw ini chapter kok pendek banget ya, Hino POV.