Cinta yang Mengintai di Meja Makan

Libur musim panas sudah berakhir dan bulan September telah dimulai, tapi di luar masih panas. Aku sedang dikerumuni di lorong yang tak ingin kudatangi, bersandar di dinding di samping pintu kelas, ponsel berada di tanganku sembari aku mendengarkan perbincangan gadis-gadis.

“Oh ya, ingat perjalanan akhir bulan ini? Aku sangat bersemangat! Apa kamu cuti kerja untuk perjalanan itu, Yousuke?”

“Aku belum tahu. Aku syuting jadi mungkin aku harus datang terlambat atau pulang lebih awal. Tapi kupikir aku nggak akan berada di sana sepanjang waktu.”

“Benarkah? Aww~!”

Aku pura-pura memeriksa ponselku, muak dengan teriakan mereka yang menusuk telingaku, dan memata-matai Mizuka. Dia sedang menatap buku memasak di kursinya di samping jendela.

Ketika aku pertama kali menciumnya, dia menunjukkan tanda sadar diri di sekitarku, tapi dia akhirnya terbiasa padaku lagi. Bagus bahwa dia nyaman berada di sekelilingku, tapi dia pintar beradaptasi.

“Hei, aku menyadari bahwa Sasaki-san tidak ke sini akhir-akhir ini.”

“Benar~ Aku nggak tahu kenapa. Meski dia selalu ‘Yousuke ini, Yousuke itu’ sebelum akhir liburan.”

“Iyakan?”

Para gadis di sekelilingku memiringkan kepala. Sekarang ini, Sasaki sedang berbicara dengan teman-temannya. Tapi tak seperti di bulan Juli, suaranya rendah dan dia merapatkan bahunya sendiri.

Dua minggu berlalu sejak akhir libur musim panas, tapi Sasaki dan yang lainnya sepertinya tak akan menyebarkan gosip tentang apa yang terjadi di akiarium. Tentu saja. Itu karena aku menyangkal apa yang dia katakan setelah dia membuat komentar iri pada teman sekelasnya. Aku menemui sebuah penyingkapan menarik ketika memeriksa hukuman untuknya seperti yang kulakukan pada Kawauchi, dan aku merasa segar untuk mengetahui bahwa aku tidak perlu melihat wajah itu lagi dalam beberapa hari lagi.

“Oh, apa kamu sedang bekerja, Yousuke?”

“Nggak. Aku hanya bersih-bersih sedikit. Aku harus menghapus beberapa hal karena kebanyakan di ponselku…” Kataku dan membuka gambar Sasaki dari sebuah folder di ponselku.

Vidio dirinya mencuri berputar di layarku, tapi karena pantulan, tidak ada orang di sekitarku yang bisa melihatnya. Dia bukanlah model, tapi dia memakai pakaian ber-merk, yang membuatku berpikir bahwa orang tuanya punya banyak uang. Tapi mereka tinggal di rumah kumuh yang jauh dari stasiun.

Kemudian, aku bertanya-tanya kapan aku harus merilis ini? Aku ingin memanfaatkannya di saat yang paling efektif.

“Oh.”

Mataku secara alami berputar pada Mizuka begitu aku mendengar suaranya. Dia berbicara dengan berbisik, jadi tidak ada yang menyadari. Aku khawatir kenapa dia berbicara ketika aku mendapat sebuah pesan.

“Aku bertukar piket kebersihan dengan Meina-chan hari ini, jadi aku akan ke rumahmu setelahnya.”

Aku dengar pagi ini bahwa Maki jatuh dan merusak tasnya, jadi Mizuka bertukar dengan Sonomura agar dia bisa keluar membeli yang baru bersama Maki. Aku bisa mendengar semua yang dia katakan

“Apa itu, Yousuke? Apa kamu punya pekerjaan? Apa kamu nggak bisa ikut perjalanan?”

“Aku nggak tahu. Itu masih tidak jelas.”

Aku sering membicarakan hal-hal sepele dengan Mizuka di rumah. Aku tidak bisa melakukannya di sekolah. Ada orang-orang seperti Sasaki dimana-mana.

Aku tidak ingin melukai Mizuka, aku berpikir sembari menatapnya, tapi kemudian Kawauchi memasuki garis penglihatanku.

“Apa yang kamu baca, Igarashi? Apakah itu buku memasak…?”

“Yep. Ini adalah buku tentang nutrisi.:

“Oh, jadi kamu tertarik dengan memasak… Sekarang bahwa aku memikirkannya, kamu kelihatan sangat terampil saat kelas memasak.”

Tapi jika aku mematahkan Mizuka dan dia terlalu sakit untuk pergi ke sekolah, bukankah itu berarti bahwa dia tidak akan ada di sekitar Kawauchi?

“Yousuke?”

Aku keluar dari lamunanku dan dengan cepat memasang senyum di wajahku yang menunjukkan bahwa tidak ada yang terjadi. Gadis-gadis di sekelilingku semua terlihat khawatir padaku, tapi tatapan Mizuka tetap pada Kawauchi seorang.

Setelah aku selesai mengurus Sasaki, aku juga harus membuat lelaki itu menghilang.

Aku bersumpah dalam hati sambil berbicara hal-hal biasa dengan para gadis di sekitarku.

“Aku senang ini berjalan lancar…”

Aku menghembuskan nafas lega, menatap pada Mizuka, yang tertidur karena efek obat tidur yang kumasukkan ke dalam teh Chai-nya. Aku mematikan pendingin ruangan, menjatuhkan selimut yang kubeli bersamanya di bulan Mei ke atasnya, dan mencium kelopak matanya.

“Ini benar-benar berguna… Ada beberapa orang yang nggak mempan… Tapi meskipun dia mengatakan bahwa dia kuat, sepertinya dia tidak banyak memiliki toleransi terhadap obat-obatan. Mizuka…”

Dia bergerak sedikit ketika aku menyentuh hidungnya, tapi tidak menunjukkan tanda-tanda dia akan terbangun. Obat tidur yang kusiapkan untuk menciumnya benar-benar berguna. Tapi karena ini bekerja dengan baik, aku harus menyesuaikan dosisnya lain kali.

“Tapi kamu benar-benar imut… Kalau kamu nggak segera bangun, aku akan menguncimu. Apakah itu nggak masalah…? Bahkan kalau kamu nggak bisa keluar lagi…? Mizuka…?”

Aku menjilat kelopak matanya, mencium pipinya, menyentuh bibirnya, dan bahkan memasukkan satu jari ke mulutnya, tapi dia tidak menunjukkan tanda akan bangun. Meskipun aku banyak menyentuhnya, aku nggak pernah bosan. Lebih seperti, menonton dadanya yang naik turun saat dia tidur tak berdaya membuatku sangat bersemangat. Aku ingin melakukan sesuatu padanya. Aku ingin mengambilnta dengan paksaan.

Aku mengunyah pipi Mizuka dengan ringan, dan itu sangat lembut aku memiliki keinginan untuk menggigitnya. Aah, dia sangat imut. Tapi, aku nggak membuatnya tidur hanya untuk menyentuhnya hari ini. Aku perlu menyelesaikan urusan dengan Sasaki sebelum dia bangun. Dia membawa Mizuka ke belakang gedung sekolah, menyerangnya, dan bahkan mengiriminya pesan.

Merupakan hal baik bahwa aku memonitor semua pesan yang dia dapatkan, dan jika waktuku salah sedikit sama, maka dia pasti akan melihat pesan ancaman yang dikirim padanya.

Jadi aku tidak akan duduk memilih cara lagi. Aku harus segera ke sekolah dan memainkan bagain dari Yousuke, gugup mengenai dramanya dan seseorang uang secara tak sengaja menyaksikan Sasaki mencuri.

“Aku akan pergi dan saat kamu bangun nanti, kamu bisa lega mengetahui bahwa Sasaki tidak akan ada lagu di sekolah.”

Aku memegang tangan Mizuka dan meremasnya.

Aku juga menyukai tangan ini. Aku bisa merasakan betapa lembut dan hangat tangannya. Ketika aku membawa tangannya untuk menyentuh pipiku, dia tiba-tiba tersenyum.

“Jangan tersenyum seperti itu, atau aku akan melakukan sesuatu yang lebih buruk dan menakutkan.”

Aku menjilat pipinya dan Mizuka dengan polosnya tertawa karena sesuatu di dalam mimpinya.

Bukanlah suatu kebohongan bahwa aku ingin melindungi senyumnya. Aku ingin menjadi baik dan membuatnya bahagia. Tapi aku juga ingin memojokkannya, membuatnya agar dia tak dapat hidup tanpaku, menghancurkan akalnya, mencuri semuanya, dan melahapnya. Dua emosi berkebalikan itu tercampur. Aku begitu menginginkannya bahwa aku tidak bisa berhenti menginginkannya. Pada akhirnya, aku hanya ingin berada di sampingnya. Tapi emosiku terus beredar. Tanpa henti.

Ketika aku mencubit pipinya dengan lembut, dia membuka mulutnya sedikit. Kelihatannya dia tersenyum lagi, dan itu membuat jantungku sakit.

“Aku minta maaf bahwa seseorang seperti diriku mencintai kamu.”

Aku hanya bisa menyatakan perasaan padanya saat dia tertidur. Aku tahu itu tidak adil, tapi aku tidak bisa membantu. Aku meminta maaf, tapi aku taju jika kesempatan lain muncul, aku akan melakukan sesuatu yang sama seperti yang kulakukan hari ini.

“Cepatlah jatuh cinta padaku, Mizuka. Sebelum aku membunuhmu.”

Aku benar-benar hanya diisi dengan pemikiran egois. Aku melepaskan pipi Mizuka dan pergi.

“Ya tuhan! Sasaki-san dikeluarkan karena mencuri!”

Ini lima hari kemudian. Ruang kelas gaduh ketika aku tiba. Kenyataan bahwa Sasaki dikeluarkan sudah menyebar melalui grup pesan kelas. Tapi kenetulan bahwa seorang gadis berisik menyaksikan dia dimarahi oleh kepala sekolah secara langsung.

Aku tidak melakukan sesuatu khusus. Kemarin aku hanya kebetulan memiliki jadwal piket, tapi karena aku punya pekerjaan, aku meminta sekelompok gadis cerima bertukar denganku. Aku tidak menyebar gosip itu sendiri dan aku bahkan tidaj pernah menyebutkan Sasaki di grup pesanku.

“Aku nggak pernah menyangka akan ada pencuri berantai di kelas kita… Dia tidak terlihat seperti orang yang akan melakukan itu, jadi aku benar-benar terkejut.”

Aku dengan santai melirik pada Mizuka sembari mengatakan itu. Meskipun Sasaki menghilang, dia tidak kelihatan senang. Atau lebih kepada, dia tidak kelihatan baik-baik saja sejak hari dia menginap di rumahku. Dia pasti terkejut tentang Sasaki, tapi aku merasa ada alasan berbeda untuk semangatnya yang rendah.

“…Hino.”

Ketika aku sedang merenung, aku mendengar seseorang memanggilku dari koridor. Aku terkejut ketika aku berbalik untuk melihat Maki.

“Apa yang kamu butuhkan, Maki-kun?”

“Guru mencarimu.”

Gadis-gadis di sekitarku bereaksi terhadap kata-kata Maki sebelum aku bisa bereaksi. Mereka bertanya sesuatu seperti, “Apa semua baik-baik saja, Yousuke…?” “Mau aku yang pergi menggantikanmu?”

“Nggak papa. Aku akan pergi.”

Aku tersenyum dan melangkah keluar dari kelas. Karena pendingin udaranya mati minggu kemarin, koridor terasa tak tertahankan dari panas dan tak ada yang berada di sana, tapi angin sepoi-sepoi musim gugur bertiup dari jendela hari ini, jadi para siswa berdiri di sekitarnya, beberapa dengan ponsel di tangan mereka.

“Guru mencariku untuk apa?”

Maki berjalan dengan langkah lemah, poni-nya menutupi wajahnya. Berdasarkan pada Sonomura, dia suka menyimpan energinya, tapi dia kelihatan sakit saja. Dia menyebabkann ledakan saat kelas memasak saat itu, seperti sesuatu dari manga. Karena Mizuka berteman baik dengan Sonomura, itu berarti bahwa dia lebih dekat dengan Maki, jadi aku selalu khawatir bahwa dia berada dalam bahaya.

“Umm… Aku lupa… Hmm, kamu akan mengetahuinya saar kamu sampai di sana, kan?”

Jawabannya yang samar membuatku kesal. Setelah berjalan selama beberapa saat, Maki berputar ke arah yang sepenuhnya berbeda dari ruang karyawan. Aku bertanya padanya apa dia berputar ke arah yang salah dan dia menjawa bahwa dia menuju ke arah yang benar. Aku tidak tahu apakah aku harus menyambar lengannya dan menyeretnya ke ruang karyawan, tapi karena Mizuka dan Sonomura berteman, aku tidak bisa melakukan itu.

“Kita mau kemana, Maki-kun?”

“Kamu membuat Sasaki menghilang, kan?”

Maki, yang sebelumnya berjalan dengan postur membungkuk sakit, berbalik dan menatapku. Dia selalu memiliki tatapan malas di matanya, tapi sekarang tatapannya jelas. Aku mengerutkan alisku.

“…Apa yang kamu katakan, Maki-kun?”

“Aku mendengarmu di ruang laryawan jam setengah sembilan malam. Tentang melihat seorang siswa mencuri.”

“Oh, kamu melihatnya. Tapi aku khawatir mengenai dra…”

“Kamu memasang applikasi pada ponsel Mizuka. Alat pengintai yang menyamarkan diri senagai applikasi mengurangi penggunaan baterai.”

Nadanya yang berupa kepastian membuatku tidak nyaman dan aku menatap ke sekitar, tidak melihat siapapun. Hampir seakan dia mengaturnya.

“Apa yang kamu mau?”

“Ketenangan pikiran Sonomura Meina berhubungan dengan kestabilan mental Igarashi Mizuka.”

“……Apa?”

“Kalau kamu menangkap Igarashi Mizuka, maka Meina tidak perlu mengkhawatirkannya dan kehidupan sehari-harinya tidak akan terganggu.”

“Aku sedang mencoba mendapatkannya, tapi… Sebenarnya, bagaimana kamu tahu apa yang ada di ponselnya?”

“Aku tahu karena itu menyebabkan gangguan aneh dengan ponsel Meina. Itu bukan sesuatu yang kurekomendasikan karena itu menguras kekuatan baterai. Aku terkejut dia belum menghapusnya sekarang.”

Biasanya, normal baginya untuk terlalu malas untuk bicara, tapi sekarang dia bicara dengan jelas, seperti seseorang yang benar-benar berbeda. Tentunya, Sonomuralah orang yang akan dihampiri Mizuka saat dia gelisah atau terluka. Meskipun itu tidak menyenangkan, aku tidak bisa menjadi teman perempuan Mizuka. Tapi kenapa dia memberitahuku hal ini? Kenapa tidak menjauhkan Sonomura Meina dari Mizuka saja?”

“Aku tidak ingin ada sesuatu yang benar-benar terjadi yang membuat pertumpahan darah. Keduanya sudah berteman di bulan April. Dan sekarang dedaunan sudah berubah. Karena ini adalah waktu yang rapuh untuk Meina, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi.”

“‘Rapuh’…”

“Kawauchi atau seseorang seperti itu nggak masalah. Aku bahkan akan membantumu. Tapi karena Igarashi Mizuka adalah teman Meina, jika kamu melakukan sesuatu padanya, aku akan menghalangi sampai akhir tahun.”

“Aku nggak punya alasan untuk membunuh Mizuka. Hal-hal berjalan dengan lancar.”

“Cinta dan benci berjalan berdampingan. Kamu mungkin memiliki ekspektasi tertentu, tapi keterkejutan dari pengkhianatan bisa menegangkan. Itu jelas, karena-“

–Perasaanmu untuk Igarashi Mizuka jauh lebih kuat daripada di bulan April.

Mataku membesar.

Aku mencintai Mizuka. Tapi alasan diriku memiliki pemikiran ini adalah karena dia tidak menatapku. Aku pikir aku sangat menyukainya aku gila sejak awal. Jika aku lebih menyukainya lagi, akhirnya aku akan gila.

“Jangan bunuh dia. Pada akhirnya mungkin kamu nggak akan mampu mengendalikan diri, jadi ini mungkin nggak ada artinya, tapi… tolonglah.”

Maki membungkuk dan kembali kelas. Benar bahwa Mizuka dan aku terpisah jauh sekarang. Tapi hal-hal berjalan dengan baik. Sasaki menghilang dan Mizuka bahkan tinggal di rumahku. Dia bukan tipe gadis yang akan tinggal di tempat seorang laki-laki yang tidak dia pedulikan. Aku telah meraih kepercayaannya.

Kamu mungkin punya ekspektasi tertentu lainnya, tapi keterkejutan dari pengkhianatan bisa menegangkan.

Tapi kata-kata itu tak mau meninggalkan kepalaku. Aku ngatupkan telapak tanganku untuk memeras rasa frustasi, kejengkelan, dan emosi tak dikenal lainnya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected.

Options

not work with dark mode
Reset